Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mengembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung untuk menangkap pasar di Selat Malaka melalui sinergi dengan PT Perkebunan Nusantara III (Persero)/PTPN III dan PT Kereta Api Indonesia (Persero)/KAI.
Direktur Strategi Pelindo Prasetyo menjelaskan Pelindo berupaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas yang ada di Terminal Multipurpose Kuala Tanjung dan kawasan industri pendukungnya.
“Saat ini, Pelindo, PTPN III dan KAI, kita menyatukan niat dan tekad untuk bekerja sama dan sama-sama bekerja, bersinergi antar BUMN, untuk meraih potensi-potensi pasar di Selat Malaka, guna mewujudkan Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi Indonesia’s logistic dan supply chain hub,” ujarnya, Minggu (9/1/2022).
Prasetyo menjelaskan ruang lingkup kerja sama ini adalah optimalisasi pemanfaatan fasilitas pelabuhan dan sinkronisasi rencana pengembangan jalur kereta api dengan kluster industri. Langkah ini diharapkan dapat menjadikan terminal multipurpose Kuala Tanjung sebagai pelabuhan muat dan atau pelabuhan tujuan dalam distribusi logistik, bahan baku, hasil produksi KEK Sei Mangkei dan hasil perkebunan PTPN Group.
Hal itu dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan kereta api milik KAI.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menyetujui konsep pengintegrasian kawasan pelabuhan dan kawasan industri, yang didukung oleh kereta api dan juga produk-produk yang dimiliki BUMN maupun pihak swasta. Menurutnya, Indonesia memang harus memiliki ekosistem untuk bekerja sama dengan swasta, UMKM dan pihak lain.
“Saya setuju dengan adanya pengintegrasian kawasan pelabuhan dan kawasan industri, yang didukung oleh kereta api dan juga produk-produk yang dimiliki BUMN maupun pihak swasta. Semua pihak bersinergi untuk membangun kawasannya masing-masing. Jadi, saya berharap, ekosistem yang sedang kita bangun sekarang dapat menjadi penyeimbang ekonomi Indonesia,” imbuhnya.