Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Pelindo Gandeng Dua BUMN, Incar Pasar Malaka di Kuala Tanjung

Pelindo menggandeng dua BUMN untuk mengincar pasar Selat Malaka melalui Pelabuhan Kuala Tanjung.
Anitana Widya Puspa
Anitana Widya Puspa - Bisnis.com 10 Januari 2022  |  07:54 WIB
Pelindo Gandeng Dua BUMN, Incar Pasar Malaka di Kuala Tanjung
Suasana bongkar muat kapal kontainer di Terminal Multiguna Pelabuhan Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara, Kamis (27/12). - Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mengembangkan Pelabuhan Kuala Tanjung untuk menangkap pasar di Selat Malaka melalui sinergi dengan PT Perkebunan Nusantara III (Persero)/PTPN III dan PT Kereta Api Indonesia (Persero)/KAI.

Direktur Strategi Pelindo Prasetyo menjelaskan Pelindo berupaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas yang ada di Terminal Multipurpose Kuala Tanjung dan kawasan industri pendukungnya.

“Saat ini, Pelindo, PTPN III dan KAI, kita menyatukan niat dan tekad untuk bekerja sama dan sama-sama bekerja, bersinergi antar BUMN, untuk meraih potensi-potensi pasar di Selat Malaka, guna mewujudkan Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi Indonesia’s logistic dan supply chain hub,” ujarnya, Minggu (9/1/2022).

Prasetyo menjelaskan ruang lingkup kerja sama ini adalah optimalisasi pemanfaatan fasilitas pelabuhan dan sinkronisasi rencana pengembangan jalur kereta api dengan kluster industri. Langkah ini diharapkan dapat menjadikan terminal multipurpose Kuala Tanjung sebagai pelabuhan muat dan atau pelabuhan tujuan dalam distribusi logistik, bahan baku, hasil produksi KEK Sei Mangkei dan hasil perkebunan PTPN Group.

Hal itu dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan kereta api milik KAI.

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir menyetujui konsep pengintegrasian kawasan pelabuhan dan kawasan industri, yang didukung oleh kereta api dan juga produk-produk yang dimiliki BUMN maupun pihak swasta. Menurutnya, Indonesia memang harus memiliki ekosistem untuk bekerja sama dengan swasta, UMKM dan pihak lain.

“Saya setuju dengan adanya pengintegrasian kawasan pelabuhan dan kawasan industri, yang didukung oleh kereta api dan juga produk-produk yang dimiliki BUMN maupun pihak swasta. Semua pihak bersinergi untuk membangun kawasannya masing-masing. Jadi, saya berharap, ekosistem yang sedang kita bangun sekarang dapat menjadi penyeimbang ekonomi Indonesia,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

pelabuhan pelindo
Editor : Rio Sandy Pradana

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top