Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nataru 2021, Pengiriman Barang J&T Express Naik 40-45 Persen

Naiknya permintaan pengiriman barang saat Natal dan Tahun Baru masih lebih rendah dibandingkan dengan peak season.
Karyawan pengiriman barang J&T memindahkan barang kiriman di Makassar, Sulawesi Selatan. /Bisnis-Paulus  Tandi Bone
Karyawan pengiriman barang J&T memindahkan barang kiriman di Makassar, Sulawesi Selatan. /Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA — J&T Express, perusahaan jasa kirim mencatat adanya peningkatan pengiriman barang saat periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Namun, peningkatan tersebut tidak terlalu signifikan dibandingkan peak season lainnya.

Key Account Manager J&T Express Iwan Senjaya mengatakan bila dibandingkan hari normal, pada periode Nataru terjadi kenaikan sekitar 40-45 persen. Meski begitu, dia belum bisa memerinci berapa jumlahnya.

"Terjadi peningkatan [pengiriman] pada Nataru namun tidak signifikan bila dibandingkan pada peak season," kata Iwan, Selasa (4/1/2022).

Dari total pengiriman tersebut, dia menuturkan pengiriman terbanyak masih didominasi di Pulau Jawa. Namun demikian, sebagai satu pemain di sektor jasa pengiriman barang, J&T Express terus mengalami peningkatan dari sisi permintaan pengiriman sepanjang 2021. Perusahaan bahkan meproyeksikan lalu lintas pengiriman tahun ini meningkat dua kali lipat.

CEO J&T Express Robin Lo menilai kinerja perusahaan selama setahun terakhir sudah cukup baik. Dia optimistis tren positif ini terus terjadi seiring dengan perkembangan e-commerce dan digitalisasi di Indonesia.

"Kinerja J&T Express sepanjang 2021 cukup baik, dan kami proyeksikan di tahun 2022 tetap mengalami peningkatan sekitar dua kali lipat," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (14/12/2021).

Tanpa merinci, Robin mengaku sepanjang 2021, perusahaan yang dia pimpin tumbuh dibanding tahun lalu dari sisi trafik pengiriman.

Akan tetapi, dia menilai keterbatasan akses dan infrastruktur masih akan menjadi tantangan bisnis logistik di Tanah Air. Pasalnya, perusahaan masih kesulitan menjangkau area pedalaman Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper