Bisnis.com, JAKARTA — Harga rata-rata minyak goreng secara nasional terpantau stabil di atas harga acuan pada pekan pertama Januari 2022. Beberapa komoditas juga melanjutkan tren kenaikan harga pada awal tahun.
Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP), harga rata-rata minyak goreng curah secara nasional per 3 Januari 2022 menyentuh Rp17.900 per liter. Angka ini melampaui harga acuan Rp11.000 per liter.telur ayam, cabai, hingga bawang merah terpantau tinggi pada awal tahun ini.
Harga ini tidak beranjak dari posisi 31 Desember 2021 dan naik 2,29 persen dibandingkan dengan harga pada 3 Desember 2021 sebesar Rp17.500 per liter.
Adapun harga minyak goreng kemasan sederhana menyentuh Rp18.500 per liter pada 3 Januari 2022 atau turun tipis 0,54 persen dari posisi 31 Desember 2021 dan naik 3,35 persen secara bulanan.
Sejumlah komoditas lainnya juga menunjukkan kenaikan harga dibandingkan dengan bulan lalu. Harga rata-rata telur ayam ras menyentuh Rp30.400 per kilogram atau naik 20,16 persen secara bulanan.
Harga kelompok cabai-cabaian juga terpantau masih lebih tinggi daripada awal Desember 2021 dengan kenaikan harga mencapai 51,11 persen pada cabai rawit merah yang menjadi Rp88.100 per kg, cabai merah keriting naik 11,67 persen menjadi Rp46.900 per kg, dan cabai merah besar naik 4,96 persen menjadi Rp44.400 per kg.
Baca Juga
Bawang merah tercatat naik 11,76 persen secara bulanan sehingga menyentuh Rp28.500 per kg. Adapun bawang putih naik 4,01 persen menjadi Rp28.500 per kg.
Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi untuk turun tangan agar harga bahan pangan pokok, terutama minyak goreng, bisa lebih terjangkau.
“Soal minyak goreng, karena harga CPO pasar ekspor tinggi, saya perintahkan Mendag untuk menjamin stabilitas harga minyak goreng di dalam negeri. Sekali lagi, prioritas utama Pemerintah adalah kebutuhan rakyat,” kata Presiden dalam konferensi pers secara virtual, Senin (3/1/2022).
Jokowi mengatakan minyak goreng harus tetap terjangkau bagi masyarakat. Dia meminta Kementerian Perdagangan menggelar operasi pasar untuk stabilisasi harga.
“Jika perlu Menteri Perdagangan melakukan operasi pasar lagi agar harga tetap terkendali,” tambahnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya juga melaporkan bahwa sejumlah komoditas pangan menjadi kontributor terbesar inflasi pada Desember 2021.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan cabai rawit memberi andil inflasi sebesar 0,11 persen, minyak goreng sebesar 0,8 persen, dan telur ayam ras sebesar 0,05 persen.