Bisnis.com, KAMPAR – Satuan Kerja Khusus Kegiatan Pelaksana Hulu Minyak Bumi dan Gas (SKK Migas) menargetkan PT Energi Mega Persada (EMP) Bentu dapat memproduksi gas 96,5 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dengan tambahan 5 sumur baru sepanjang tahun ini.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, dengan target tambahan produksi dari 5 sumur gas itu, diharapkan produksi gas EMP Bentu dapat meningkat dibandingkan dengan tahun lalu.
“Untuk 2022, target EMP Bentu ini dapat memproduksi gas dari 4 sumur pengembangan sejak 2021 dan ditambah 1 sumur eksplorasi tahun ini, sehingga nantinya dapat meningkatkan produksi gas menjadi 96,5 juta standar kaki kubik per hari,” ujarnya Senin (3/1/2022).
Tahun lalu, EMP Bentu ditargetkan memproduksi gas sebesar 81,4 juta standar kaki kubik per hari. Dia mengakui target produksi gas EMP Bentu adalah salah satu yang tertinggi dalam APBN 2022.
Sejauh ini, tambahan produksi gas dari 4 sumur pengembangan dan 1 sumur eksplorasi yang akan dilaksanakan perusahaan itu diharapkan dapat mencapai target yang telah disusun.
Kemudian, pihaknya juga menyoroti penyerapan produksi gas sesuai kontrak yang telah ditandatangani agar dapat berjalan dengan baik.
Saat ini sebagian besar produksi gas EMP Bentu diserap oleh PT PLN (Persero), dan SKK Migas mengharapkan perusahaan setrum negara itu dapat menyerap minimal 90 persen dari kontrak yang telah diteken.
“Memang kami akui kadang-kadang serapan PLN ini terjadi up and down, tapi sampai sekarang PLN masih berkomitmen untuk menyerap sesuai kontrak,” ujarnya.
Adapun menurut data EMP Bentu, rata-rata produksi harian Blok Bentu pada 2021 adalah sebesar 81,4 juta standar kaki kubik per hari atau setara dengan 14.535 barel minyak per hari dari total 16 sumur yang saat ini berproduksi.
Produksi gas Blok Bentu saat ini diserap oleh PT PLN (Persero), Refinery Unit (RU) II Dumai yang dimiliki oleh PT Pertamina (Persero), serta salah satu produsen pulp and paper terbesar di Indonesia yang berlokasi di Riau.
Selain itu, gas dari Blok Bentu juga dimanfaatkan untuk jaringan gas kota di Kota Pekanbaru untuk sekitar 10.000 rumah tangga dan jaringan gas kota di Kota Dumai untuk sekitar 5.300 rumah tangga.
Saat ini PLN menyerap sebesar sekitar 30 juta standar kaki kubik per hari, setara dengan kebutuhan sekitar 30 persen kelistrikan di Riau.