Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Kereta Cepat dan LRT Jabodebek Cair, KAI Dapat PMN Rp6,9 Triliun

Dana senilai Rp6,9 triliun untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan LRT Jabodebek dilaporkan telah cair.
Foto udara lokasi pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Cikunir, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (2/11/2021)./Antara
Foto udara lokasi pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Cikunir, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (2/11/2021)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI akan menggunakan Penyertaan Modal Negara (PMN) yang bersumber dari APBN 2021 sebesar Rp6,9 triliun untuk melanjutkan pembangunan proyek LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan PMN ini akan digunakan oleh KAI untuk membiayai pembengkakan biaya yang dialami LRT Jabodebek dan pemenuhan Base Equity Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

"Adanya kepercayaan pemerintah untuk memberikan penambahan PMN kepada KAI, maka KAI dapat melanjutkan proyek-proyek Strategis Nasional yang ditugaskan kepada KAI ini," ujar Didiek, Jumat (31/12/2021).

Dia memerinci, KAI akan menggunakan dana PMN sebesar Rp2,6 triliun untuk proyek LRT Jabodebek. Dana ini akan digunakan untuk cost overrun akibat keterlambatan pembebasan lahan Dipo yang berdampak pada peningkatan biaya pra-operasi, biaya Interest During Construction, dan biaya-biaya lainnya.

Adapun penggunaan PMN untuk proyek ini, lanjutnya, sesuai dengan Perpres No. 49/2017. Dalam beleid itu, dikatakan bahwa KAI ditugaskan untuk menyelenggarakan sarana dan prasarana LRT Jabodebek dan dapat memperoleh dukungan pemerintah berupa pemberian PMN.

"KAI akan mengelola PMN sesuai Good Corporate Governance, akuntabel dan transparan, serta dapat dipertanggungjawabkan kepada seluruh masyarakat," tegas Didiek.

Sementara terkait dengan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dia menyebut perseroan akan menggunakan dana PMN sebesar Rp4,3 triliun untuk pemenuhan Base Equity konsorsium BUMN Indonesia.

Base Equity ini, sambung Didiek, perlu dipenuhi agar dana dari CDB dapat dicairkan sehingga pembangunan proyek Kereta Cepat dapat tetap dilakukan.

"Adapun sesuai Perpres No. 93/2021, KAI ditunjuk sebagai pimpinan konsorsium BUMN proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan menetapkan bahwa pemerintah dapat memberikan PMN kepada pimpinan konsorsium BUMN," sebutnya.

Sebagai informasi, sampai dengan 16 Desember 2021, proyek LRT Jabodebek telah mencapai 78,39 persen dan ditargetkan dapat beroperasi pada Agustus 2022. Adapun, Kereta Cepat Jakarta-Bandung per 28 Desember progresnya telah mencapai 79,65 persen dan ditargetkan dapat beroperasi pada Desember 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper