Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni memproyeksikan jumlah penumpang pada 2022 akan bertumbuh dibandingkan dengan pada 2021 menjadi sebanyak 3,29 juta penumpang.
“Kami melihat dari prognosa dibandingkan 2021 ada kenaikan kurang lebih 47 persen. Untuk produksi usulan pada 2022,” ujar Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni O.M. Sodikin, Kamis (30/12/2021).
Pada 2021 ini Pelni sempat mengalami penurunan penumpang sejak adanya larangan mudik lebaran pada April 2021 – Mei 2021. Setelah itu, pada Juli 2021, pemerintah juga meluncurkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.
Barulah setelah pada September 2021 hingga Desember 2021, kasus Covid-19 sudah mengalami penurunan sehingga kapal Pelni bisa beroperasi lagi dan mengangkut penumpang.
“Dari data penumpang memang ada waktu yang paling dikatakan turun drastis yakni Juni sampai agustus. Mulai September mulai menggeliat. Agaknya kondisi penumpang sampai tahun baru masih bisa lancar. Namun tetap mengikuti prokes,” imbuhnya.
Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut Pelni Yahya Kuncoro menjelaskan kinerja angkutan barang Pelni cenderung mengalami peningkatan.
"Untuk general cargo 2.360 ton dan memang secara keseluruhan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, naik 32,32 persen. Ini berkat transformasi yang ada di Pelni," katanya.
Sementara itu, Yahya mengatakan untuk angkutan barang yang ada di kapal penumpang juga mengalami peningkatan. Dia menuturkan, hingga November 2021, Pelni mengangkut kontainer di kapal penumpang mencapai 10.412 TEUs. Angka tersebut menunjukan peningkatan hingga 19,43 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020.