Bisnis.com, JAKARTA - Asian Development Bank (ADB) menandatangani perjanjian dengan perusahaan global ECOM Agroindustrial Corp. Lt (ECOM) untuk pinjaman kredit hingga US$60 juta guna membantu keberlanjutan kehidupan petani kecil (smallholders) di tengah pandemi Covid-19, Kamis (23/12/2021). Pinjaman ini akan membantu operasi ECOM di sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Pinjaman dari ADB kepada ECOM tersebut ditujukan untuk membantu kehidupan petani kecil di tengah pandemi Covid-19 dan meningkatkan kemampuan mereka dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Target penerima dana tersebut adalah petani-petani kecil di India, Papua Nugini, Vietnam, dan Indonesia.
Pinjaman ini akan mendukung ECOM dalam pembiayaan persediaan kopi dan kakao yang diperoleh dari lebih dari 27.800 petani kecil. Pinjaman tersebut juga akan mendanai pembayaran di muka serta layanan ekstensi kepada petani-petani guna menyediakan likuiditas dan dukungan kepada mereka. Hal ini agar bisa meminimalisasi dampak terhadap usaha mereka, akibat gangguang rantai pasok pertanian karena pandemi.
Selain itu, layanan ekstensi yang didukung oleh pinjaman ADB kepada ECOM berfokus pada meningkatkan kapasitas petani dalam beradaptasi dengan perubahan iklim. Caranya, dengan memperkenalkan teknik bertani secara berkelanjutan, solusi data, dan literasi keuangan.
"Perubahan iklim dan pandemi yang tengah berlangsung, meningkatkan tekanan terhadap petani kecil di Asia-Pasifik. Covid-19 telah mengurangi pendapatan mereka dan telah semakin menyulitkan mereka untuk berinvestasi dalam langkah-langkah resiliensi iklim," ujar Kepala Unit Investasi Agribisnis ADB Martin Lemoine, seperti yang dikutip Bisnis dari siaran resmi, Selasa (28/12/2021).
Martin mengatakan, "Bank-bank komersial tengah mengurangi eksposur terhadap pemain komoditas. Dukungan ADB terhadap pedagang pada usaha agribisnis seperti ECOM akan membantu menjembatani kesenjangan pembiayaan ini, dan memastikan pendapatan yang bisa diandalkan kepada petani, sehingga mereka bisa memulai langkah adaptasi terhadap perubahan iklim."
Baca Juga
Penyertaan hibah bantuan teknis akan memberikan peningkatan kapasitas dalam praktik terbaik pertanian kakao dan kopi yang cerdas iklim, literasi keuangan di Indonesia dan PNG, yang selanjutnya mendukung pemulihan petani dari pandemi Covid-19.
Bantuan teknis ini akan bermanfaat bagi sekitar 4.000 petani dan juga mempromosikan praktik-praktik yang lebih ramah gender. Hibah tersebut terdiri dari US$205.000 dari Dana Khusus Bantuan Teknis ADB untuk pemulihan Covid-19, serta US$425.000 dari Dana Iklim Strategis, yang dikelola oleh ADB.
Peminjamnya adalah ECOM Agroindustrial Corp. Limited (EACL), perusahaan induk utama ECOM yang didirikan di Swiss, dan ECOM Agroindustrial Asia Pte. Limited, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh EACL, didirikan di Singapura.
ECOM adalah pabrik kopi terbesar di dunia dan salah satu pedagang kopi, kakao, dan kapas top dunia. Ia bekerja dengan lebih dari 800.000 petani di 40 negara. Sebagai originator, pengolah, dan merchandiser komoditas terintegrasi, ECOM berfokus pada kemitraan dengan petani kecil untuk menyediakan produk yang dapat dilacak dan disertifikasi kepada produsen produk bermerek.
ADB berkomitmen untuk mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, sambil mempertahankan upayanya untuk memberantas kemiskinan ekstrem. Didirikan pada tahun 1966, dimiliki oleh 68 anggota—49 dari wilayah tersebut.