Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dengan RON 88. Tercatat, setidaknya ada tujuh negara pengguna BBM yang dianggap kurang ramah lingkungan tersebut.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih mengatakan, BBM jenis Premium dengan RON 88 saat ini hanya digunakan oleh tujuh negara saja.
Volume yang digunakan pun sangat kecil, karena kesadaran masyarakat menggunakan BBM dengan kualitas yang lebih baik telah lebih jauh meningkat.
Mamit Setiawan, Direktur Eksekutif Energy Watch, membeberkan bahwa ketujuh negara yang menggunakan BBM dengan RON 88 seperti Premium, adalah Bangladesh, Kolombia, Mesir, Mongolia, Ukraina, Uzbekistan, dan Indonesia.
Menurutnya, negara-negara maju saat ini sudah menggunakan BBM dengan standar EURO 4, yakni memiliki RON 91 untuk produk gasoline dan CN 51 untuk gasoil.
Penggunaan BBM dengan standar Euro 4 diklaim memiliki banyak kelebihan dari aspek lingkungan, seperti emisi buang kendaraan lebih rendah karena pembakaran di mesin lebih sempurna.
Baca Juga
“Perawatan mesin juga jadi lebih murah dan hemat, karena tidak perlu sering ke bengkel, dan jarak tempuhnya pun jadi lebih jauh, sehingga lebih irit dibandingkan dengan Premium,” katanya belum lama ini.
Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif sempat menyebut Indonesia saat ini ketinggalan dari Vietnam yang sudah menggunakan BBM dengan standar Euro 4.
“Kita tertinggal dari Vietnam yang sudah Euro 4 dan akan masuk ke Euro 5, sedangkan kita masih Euro 2,” katanya dikutip Jumat (27/8/2021).
Seperti diketahui, Pemerintah menyatakan akan menggantikan bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dengan Pertalite pada masa peralihan untuk menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Nantinya, Pertalite yang memiliki RON 90 juga akan dihapus, sehingga masyarakat akan menggunakan BBM dengan minimal RON 92 atau jenis Pertamax.
Pemerintah juga tengah menyusun peta jalan BBM ramah lingkungan yang nantinya Pertalite juga akan digantikan dengan BBM yang kualitasnya lebih baik.
Menurutnya, ada tata waktu untuk nantinya Indonesia akan menggunakan BBM ramah lingkungan yang membuat adanya peralihan lagi dari penggunaan Pertalite ke Pertamax.
Proses peralihan Pertalite ke Pertamax pun menjadi salah satu bahasan dalam agar peralihannya tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
“Sehingga kami juga mencermati volume Pertalite yang harus disediakan untuk masyarakat,” imbuhnya.