Bisnis.com, BEKASI - PT Pos Logistik Indonesia, anak perusahaan dari PT Pos Indonesia (Persero), menggelar soft launching tiga produk baru yaitu Stend, Super Kargo dan Stori untuk membantu mewujudkan biaya logistik yang makin murah.
Direktur Utama PT Pos Logistik Indonesia Budi Prakoso mengatakan Stori ini merupakan layanan fulfillment centre yang dapat memfasilitasi pemain bisnis untuk meningkatkan efektivitas operasional baik dari sisi pergudangan, order processing hingga delivery process.
"Pos Logistik diminta lebih agresif dalam mendukung program pemerintah. Ini merupakan usaha kami untuk mendukung pemerintah dalam menciptakan biaya logistik murah," katanya, Kamis (23/12/2021).
Terobosan kedua, ujar Budi, adalah Super Kargo yang menyediakan layanan pengiriman kargo ke seluruh Indonesia yang tersebar dalam jaringan 4.564 kantor pos dan 52.687 agen pos. Masyarakat bisa mengirimkan barang dengan moda darat, laut dan udara.
Terakhir, dia menambahkan, adalah Stend yang merupakan start to end logistics. Layanan ini menyediakan solusi terpadu dari berbagai layanan logistik yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pada penggunanya.
Sementara itu Chief Marketing Officer (CMO) PT POS Logistik Indonesia Rulit Chandra berharap ketiga layanan ini dapat menjadi media yang membantu para pengguna jasa logistik dengan berbagai kebutuhannya mulai dari pengiriman logistik, layanan pergudangan, hingga pengiriman barang.
"Layanan ini didukung dengan sistem teknologi terkini dan jangkauan jaringan pengiriman yang tersebar di seluruh Indonesia. Kami berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi seluruh pengguna layanan kami," imbuhnya.
Lebih lanjut dia mengaku akan menggandeng para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memasarkan layanan-layanan tersebut. Pihaknya bahkan menargetkan transaksi 1.000-2.000 transaksi untuk tahun depan.
"Melalui ketiga layanan tersebut, diharapkan kehadiran terobosan terbaru PT Pos Logistik Indonesia dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat di seluruh Indonesia dalam menunjang kelancaran dan pengembangan usaha mereka," tutup Rulit.