Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi bilateral menggunakan mata uang lokal atau Local Currency Settlement (LCS) antara Indonesia dan China telah mencapai US$15 juta per bulan hingga Oktober 2021.
Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan Bank Indonesia Donny Hutabarat menyampaikan jumlah tersebut baru mencapai 0,2 persen dari total nilai perdagangan antara China dan Indonesia yang mencapai rata-rata US$8,09 miliar per bulan.
Masih rendahnya transaksi LCS Indonesia dan China, kata Donny, pun sejalan dengan penyesuaian sistem oleh bank Appointed Cross Currency Dealers (ACCD).
“Jika dibandingkan dengan total nilai perdagangan, nilai transaksi LCS menunjukkan tren yang positif, meskipun masih berada di tingkat yang rendah pada 2021,” katanya dalam Webinar, Kamis (23/12/2021).
Donny menyampaikan, kondisi ini menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk pertumbuhan yang cukup besar untuk penggunaan LCS dalam perdagangan indonesia dan China.
BI mencatat, total nilai transaksi LCS hingga Oktober 2021 tercatat telah mencapai US$1,68 miliar.
Baca Juga
Jumlah tersebut mengalami peningkatan sejak 2018, yang mana pada periode tersebut transaksi LCS tercatat mencapai US$348 juta.
Kemudian pada 2019 dan 2020, transaksi LCS terus meningkat dengan masing-masingnya mencapai US$760 juta dan US$800juta.
“Sekarang di 2021, hingga Oktober 2021 sudah mencapai US$1,68 miliar, jadi ada peningkatan yang signifikan dari transaksi LCS sejak diimplementasikan,” kata Donny.