Bisnis.com, JAKARTA - Chief Executive Officer Sumitomo Mitsui Financial Group Inc., Jun Ohta belum puas mencaplok bisnis keuangan di Asia Tenggara setelah melakukan akuisisi senilai lebih dari US$3,3 miliar kesepatakan pada tahun ini.
"Kami akan mempertimbangkannya jika memang ada target yang bagus. Tujuan utama kami adalah menciptakan SMBC Group kedua dan ketiga. Kami masih banyak kekurangan," katanya seperti dikutip Bloomberg pada Kamis (23/12/2021).
Bank terbesar kedua di Jepang ini sedang membidik target untuk memperluas layanan di Asia dengan mengakuisisi bank komersial dan perusahaan keuangan konsumen. Beberapa negara yang menjadi fokusnya adalah Indonesia, India, Vietnam dan Filipina.
Ekspansi ke luar negeri menjadi pilihan utamanya lantaran lemahnya prospek pertumbuhan di Jepang. Di Amerika Serikat (AS), Ohta telah membangun kemitraan dengan Jefferies Financial Group Inc., pada awal tahun ini.
Perusahaannya berencana meningkatkan kepemilikannya di Jefferies hingga di atas 5 persennantinya, berdasarkan kesepakatan tertulis dengan Federal Reserve Bank of New York, katanya.
Ohta juga tertarik dengan perbankan ritel Amerika dan mengatakan dia mungkin mempertimbangkan produk pinjaman online di AS sebagai cara untuk mengamankan posisi di pasar itu.
Baca Juga
Sebelumnya pada April, Sumitomo mengatakan akan membeli 49 persen saham lender pinjaman konsumen FE Credit asal Vienam dengan nilai 150 billion yen (US$1,3 miliar).
Pengumuman tersebut diikuti dengan rencana perusahaan untuk mengakuisisi 74,9 persen saham Fullerton India Credit Co., senilai US$2 miliar pada Juli.
Sumitomo Mitsui juga mencaplok 4,99 persen saham di Rizal Commercial Banking Corp., di Filipina senilai sekitar 10 miliar yen (US$87,6 juta).
Di negara berkembang seperti di Asia, Ohta mengungkapkan ketertarikannya pada sektor keuangan kecil seperti pembiayaan motor. Nantinya, perusahaan berharap dapat mengekspansi bisnisnya ke negara dengan perekonomian yang lebih matang seperti bank investasi.
Terlepas dari upayanya untuk membangun bisnis Asia dan meningkatkan pengembalian pemegang saham, harga saham bank tetap terlalu murah, kata Ohta. Dia menunjukkan rasio harga terhadap buku perusahaan sekitar 0,43.
"Sayang sekali Ini membuat frustrasi. Kami ingin melakukan sesuatu tentang ini tetapi kami belum berhasil," ujarnya bos Sumitomo tersebut.