Bisnis.com, JAKARTA - Qatar Airways mengajukan proses hukum terhadap Airbus di divisi Teknologi & Konstruksi Pengadilan Tinggi di London atas 21 unit A350 yang dikandangkan.
Dalam pernyataan resminya yang dikutip Rabu (22/12/2021), Qatar menyebutkan telah gagal dalam semua upaya untuk mencapai solusi konstruktif dengan Airbus sehubungan dengan kondisi degradasi permukaan yang dipercepat berdampak buruk pada pesawat Airbus A350.
"Oleh karena itu Qatar Airways tidak memiliki alternatif selain mencari penyelesaian cepat dari perselisihan ini melalui pengadilan," ujar pernyataan resmi tersebut, Rabu (22/12/2021).
Qatar Airways saat ini memiliki sebanyak 21 pesawat A350 yang dikandangkan. Atas kondisi tersebut dan proses hukum telah dimulai untuk memastikan bahwa Airbus akan mengatasi masalah sah kami tanpa penundaan lebih lanjut. Manajemen Qatar Airways meminta Airbus harus melakukan penyelidikan secara menyeluruh agar dapat menetepkan akar permasalahan yang meyakinkan.
"Tanpa pemahaman yang tepat tentang penyebab kondisi tersebut, tidak mungkin bagi Qatar Airways untuk menentukan apakah solusi perbaikan yang diusulkan akan dapat memperbaiki kondisi yang mendasarinya," jelas pernyataan resmi tersebut.
Seperti diketahui Airbus mengadukan ke pengadilan Inggris untuk menyelesaikan perselisihan tentang cacat pada permukaan jet penumpang A350, yang selama ini membuat kedua pihak berselisih dan belum menemukan jalan keluar.
Baca Juga
Qatar Airways melihat cat yang melepuh dan korosi pada sub-lapisan proteksi petir menyebabkan 21 jet A350 dilarang terbang oleh regulator. Sementara Airbus menegaskan jet penumpang karbon-komposit itu aman untuk terbang meskipun ada beberapa degradasi permukaan.
Perselisihan itu memuncak pekan lalu ketika Airbus, menuduh Qatar Airways salah mengartikan masalah sebagai masalah keamanan dan mengancam akan meminta penilaian hukum independen.