Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menyebut telah menyiapkan antisipasi untuk menghadapi rencana mogok kerja yang akan dilakukan oleh Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) akhir bulan nanti.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk menjaga pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG) saat adanya rencana mogok kerja pegawai yang bertepatan pada periode Natal dan tahun baru (Nataru).
Fajriyah menuturkan, pihaknya telah memiliki Satuan Tugas (Satgas) Nataru yang dilengkapi dengan Pertamina Integrated Command Center (PICC) yang akan melakukan monitoring selama 24 jam, dan menjalankan kegiatan pengamanan ketersediaan hingga distribusi BBM dan LPG, termasuk berkoordinasi dengan pemda serta aparat terkait.
Dia menjelaskan, Satgas itu melibatkan Direksi Pertamina, Direksi Subholding terkait, termasuk seluruh general manager seluruh daerah yang telah melakukan pertemuan rutin untuk memastikan kesiapan hingga pengamanan distribusi BBM dan LPG.
Nantinya, Satgas tersebut akan memantau kesiapan armada, build up stock di seluruh region, monitoring distribusi, hingga kesiapan dan keselamatan para pekerja yang bertugas.
“Ini juga dijalankan untuk mitigasi mengamankan distribusi terkait dengan aksi serikat pekerja Pertamina,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (22/12/2021).
Baca Juga
Di samping itu, Pertamina juga telah memiliki pola distribusi regular, alternative, dan emergency (RAE) untuk mengantisipasi kondisi darurat, sehingga tetap dapat memastikan ketersediaan BBM dan LPG di seluruh wilayah.
Dia menambahkan, sebagai antisipasi periode Nataru, Pertamina telah menyiapkan 114 terminal BBM, 23 terminal LPG, 68 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU), lebih dari 7.400 SPBU, serta seluruh rantai distribusi LPG mulai dari stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBBE) hingga agen dan pangkalan LPG untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat.
Pertamina, lanjut Fajriyah, juga telah menyiapkan layanan dan fasilitas tambahan, seperti 1.077 SPBU Siaga di jalur reguler, 63 SPBU Siaga di jalur tol, 218 Motoris atau armada Pertamina Delivery Service (PDS), dan 144 titik kantong BBM SPBU.
Kemudian ada juga 34 unit Pertashop atau SPBU modular, serta lebih dari 48 ribu agen dan pangkalan LPG Siaga. Layanan di 68 DPPU juga akan terus siaga memenuhi kebutuhan Avtur bagi seluruh maskapai penerbangan.
“Kami harapkan masyarakat tidak melakukan panic buying, karena kami yakin seluruh pekerja Pertamina tetap mengedepankan kepentingan umum dan dapat bersama-sama menjaga kondusifitas dan kelancaran operasional,” ujarnya.
Sekadar informasi, FSPPB bakal menggelar mogok kerja selama 10 hari guna mendapatkan sejumlah tuntutan yang diberikan ke manajemen, salah satunya meminta adanya pergantian direktur utama.
Dalam surat Nomor 113/FSPPB/XII/2021-TH tentang edaran mogok kerja yang dibuat pada 17 Desember 2021, disebutkan bahwa FSPPB bakal melakukan mogok kerja yang terhitung sejak 29 Desember 2021 sampai dengan 7 Januari 2022.