Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Tidak Sementara, Bank Sentral Dunia Merespons

Dilansir Bloomberg pada Minggu (19/12/2021), bagi investor, bank sentral menawarkan pedoman untuk apa yang mungkin terjadi pada tahun depan.
Lambang Dewan Gubernur Federal Reserve AS di Washington D.C./ Bloomberg - Samuel Corum
Lambang Dewan Gubernur Federal Reserve AS di Washington D.C./ Bloomberg - Samuel Corum

Bisnis.com, JAKARTA — Akhir 2021 menghapus anggapan bahwa inflasi hanya terjadi secara sementara. Pasar akan bereaksi terhadap pengetatan bank sentral pada tahun depan.

Dilansir Bloomberg pada Minggu (19/12/2021), bagi investor, bank sentral menawarkan pedoman untuk apa yang mungkin terjadi pada tahun depan. Dolar telah terdorong oleh perkiraan kenaikan suku bunga Federal Reserve pada 2022.

Sementara itu, poundsterling pulih karena Bank of England secara tak terduga menaikkan suku bunga. Keuntungan spontan dalam euro dan imbal hasil obligasi menunjukkan para trader fokus pada pandangan Bank Sentral Eropa tentang risiko kenaikan inflasi.

“Sepanjang 2021, perdebatannya adalah apakah inflasi yang melonjak bersifat sementara – perdebatan ini sekarang telah berakhir. Dari Inggris hingga AS, China hingga Eropa dan di antara sebagian besar ekonomi lainnya, risiko inflasi adalah nyata," kata Kepala Eksekutif deVere Group Nigel Green.

Runtuhnya retorika inflasi yang cuma sementara berlangsung cepat. Tiga minggu, pejabat BOE Catherine Mann mengatakan terlalu dini untuk berbicara tentang waktu kenaikan suku bunga.

Pejabat The Fed akhirnya juga menghapus referensi sebelumnya untuk inflasi yang mencerminkan faktor-faktor yang diharapkan bersifat sementara pada Rabu, sikap yang dipegangnya untuk sebagian besar pada 2021.

Data inflasi di zona euro yang panas pada bulan ini dan kenaikan harga konsumen di Inggris hingga 5 persen, memaksa pembuat kebijakan membuat perubahan.

"Bank sentral global telah menyediakan investor dengan perangkat penting untuk memposisikan apa yang ada di depan pada tahun 2022,” kata ahli strategi mata uang ING Groep NV Francesco Pesole.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper