Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan melanjutkan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada 2022.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah akan menyiapkan tambahan anggaran untuk mendorong pemulihan ekonomi jika efek yang ditimbulkan dari varian Omicron Covid-19 sama dengan varian Delta, khususnya untuk pos perlindungan sosial.
Adapun, pemerintah memperkirakan anggaran program PEN hanya akan terealisasi 90 persen dari pagu yang ditetapkan tahun ini sebesar Rp744,77 triliun. Artinya, akan ada sisa 10 persen dari anggaran program PEN 2021, yaitu sekitar Rp74,5 triliun.
Airlangga mengatakan, sisa anggaran inilah yang akan digunakan sebagai tambahan alokasi untuk pos perlindungan sosial (perlinsos) pada 2022.
“Sekarang ini, proyeksi capaian realisasi Program PEN 2021 sekitar 90 persen, artinya ada 10 persen sisa anggaran Program PEN yang mungkin bisa digunakan tahun depan sebagai buffer untuk Program PEN, terutama klaster Perlinsos,” katanya, Senin (20/12/2021).
Sementara, hingga 17 Desember 2021, pemerintah mencatat realisasi anggaran Program PEN baru mencapai Rp533,60 triliun atau 71,6 persen dari pagu Rp744,77 triliun.
Jika dilihat per klaster, realisasi anggaran PEN untuk klaster kesehatan baru mencapai 68,6 persen dari total pagu tahun ini sebesar Rp214,96 triliun. Di samping itu, realisasi anggaran PEN untuk klaster perlindungan sosial tercatat mencapai 86,4 persen dari pagu anggaran 2021 sebesar Rp186,64 triliun.
Lebih lanjut, pemerintah mencatat realisasi anggaran untuk klaster program prioritas mencapai 74,2 persen dari total pagu anggaran Rp117,94 persen. Di sisi lain, realisasi anggaran PEN untuk insentif usaha telah mencapai 100,5 persen persen dari pagu anggaran yang ditetapkan sebesar Rp62,83 triliun.