Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah telah secara resmi melaksanakan serah terima pengelolaan aset Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, kepada PT Pelabuhan Patimban Internasional (PPI).
Plt Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha mengatakan bahwa serah terima pengelolaan pelabuhan Patimban telah melewati perjalanan panjang.
Dia pun berharap, setelah dikelola oleh swasta, pelabuhan tersebut bisa ikut berkontribusi meningkatkan efisiensi logistik di masa mendatang.
“Serah terima aset ini ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian KPBU [kerja sama pemerintah badan usaha] Pelabuhan Patimban antara Kementerian Perhubungan sebagai penanggung jawab proyek dan PT. Pelabuhan Patimban Internasional sebagai badan usaha pelaksana yang telah ditandatangani pada Maret 2021 lalu,” ujarnya melalui siaran pers, Kamis (16/12/2021).
Arif menjelaskan, biaya logistik di Indonesia relatif masih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga, sehingga keberadaan Pelabuhan Patimban diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas logistik nasional.
“Mudah-mudahan dengan adanya suatu lingkungan tatanan baru pelabuhan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari logistik nasional dan daya saing ekonomi nasional, khususnya di koridor utara Jawa, sehingga dapat memberi manfaat langsung kepada masyarakat,” jelasnya.
Baca Juga
Seperti diketahui, Patimban merupakan pelabuhan utama dan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang direncanakan untuk melayani kegiatan bongkar muat kendaraan dan peti kemas yang diselenggarakan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Patimban, sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 71/2021.
Arif memaparkan, volume pengiriman kendaraan dari pelabuhan Patimban sudah cukup baik. Hal itu membuat dirinya berharap pengelolaan Patimban oleh PPI dapat membuat kinerjanya semakin bagus.
“Bahkan Insyaallah besok akan dilaksanakan ekspor perdana dari Pelabuhan Patimban, dan akan dihadiri oleh Bapak Menteri Perhubungan dan Bapak Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi,” katanya.
Adapun pengelolaan Pelabuhan Patimban ini akan dikerjasamakan selama kurun waktu 40 tahun, dengan ruang lingkup meliputi penyediaan suprastruktur di Pelabuhan Patimban untuk kapasitas terminal peti kemas sebesar 3,75 Juta TEUs, dan kapasitas terminal kendaraan sebesar 600.000 CBUs.