Bisnis.com, JAKARTA - Intel Corp., bakal membangun fasilitas pengemasan chip baru di Malaysia senilai US$7,1 miliar atau setara Rp101,86 triliun. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat jejak globalnya dan mengatasi kelangkaan chip yang diprediksi bertahan hingga 2023.
Dilansir Bloomberg pada Kamis (16/12/2021), Chief Executive Officer Intel, Pat Gelsinger mengatakan perusahaan mengalokasikan lebih dari 30 miliar ringgit (US$7 miliar) untuk mengekspansi kapasitasnya di negara itu. Sebagian dari alokasi tersebut digunakan untuk membiayai pabrik pengemasan baru di Penang, yang diharapkan mulai beroperasi pada 2024.
Proyek ini menjadi taruhan besar bagi Malaysia yang menjadi pusat pengujian dan perakitan semikonduktor global. Perusahaan akan menaikkan kapasitas produksinya dengan menciptakan komplek luas yang dapat melayani kebutuhan industri otomotif dan elektronik di Asia.
Perlu diketahui, Intel tengah menghadapi persaingan ketat di tengah hambatan peningkatan teknologi dengan produsen raksasa dari Asia seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. Gelsinger mengatakan bahwa perusahaan akan serius untuk berekspansi di Amerika dan Eropa pada tahun depan.
Pada saat yang sama, kurangnya investasi di sektor ini dan penyebaran Covid-19 telah menciptakan kelangkaan semikonduktor yang dibutuhkan oleh otomotif hingga smartphone.
Baca Juga
Dengan demikian, Gelsinger mengatakan permintaan chip akan naik 20 persen sepanjang pandemi sehingga krisis akan berlanjut samapi 2023.
Gelsinger tengah melakukan perjalanan ke Taiwan dan Malaysia pada pekan ini, menunjukkan betapa pentingnya manufaktur di Asia. Rencananya, dia juga akan bertemu dengan para pemimpin di TSMC.
Intel membutuhkan layanan manfaktur canggih dari TSMC dan akan bersaing dengan perusahaan Taiwan dalam bisnis foundry (casting). Selain di Malaysia, Intela juga memiliki pabrik di Dalian, China.
Belum lama ini, Gelsinger mengajukan permintaan kepada Pemerintah AS agar memberikan insentif bagi produsen chip domestik saja. Menurutnya, produsen asing seperti TSMC dan Samsung Electronics Co., tidak boleh mendapatkan keuntungan dari Undang-undang terkait chip.
Dengan Penang sebagai hub elektroniknya, Malaysia saat ini berkontribusi sebesar 13 persen dalam pengujian dan pengemasan chip secara global.