Bisnis.com, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memprediksi jumlah penumpang saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mencapai 2,57 juta orang atau naik 29 persen dibanding realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 1,99 juta orang.
Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi mengatakan pihaknya akan memastikan kesiapan layanan angkutan penyeberangan dan pelabuhan selama periode Nataru agar tetap berjalan lancar, aman, selamat dan tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat.
"Kami berkomitmen untuk tetap menghadirkan layanan penyeberangan prima kepada seluruh pengguna jasa. Periode Nataru ini tidak ada penyekatan namun lebih kepada pengetatan perjalanan. Namun ASDP memastikan kapasitas kapal dan fasilitas bagi publik memadai selama periode layanan Nataru ini," katanya dalam media gathering di Jakarta, Rabu (15/12/2021).
Ira menyebut, pada periode Nataru ini, tercatat ada 12 lintasan penyeberangan yang terpantau nasional, yakni Merak – Bakauheni, Bakauheni – Merak, Ketapang – Gilimanuk, Lembar – Padangbai, Kayangan – Pototano, Hunimua – Waipirit, Tanjung Kelian – Tanjung Api-api, Bitung – Ternate, Bastiong – Bitung, Telaga Punggur – Tanjung Uban, Kupang _ Rote, dan Ajibata – Ambarita.
Bukan saja dari sisi jumlah penumpang, dia juga memprediksi jumlah kendaraan roda dua sebanyak 154.512 unit atau naik 14 persen dibanding realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 135.533 unit, dan kendaraan roda empat sebanyak 484.096 unit atau naik 15,4 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 419.639 unit di 12 lintasan tersebut.
Meski begitu, dia menyebut khusus di lintas Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk pada periode libur Nataru ini diperkirakan tidak terjadi kenaikan yang signifikan mengingat anjuran pemerintah untuk menekan pergerakan masyarakat demi menekan lonjakan kasus Covid-19, khususnya di sektor transportasi.
Baca Juga
Pada periode Nataru tahun ini, lanjutnya, diperkirakan tren kenaikan kendaraan roda dua di lintas Merak-Bakauheni sebesar 12 persen dan roda empat sebesar 11 persen. Sedangkan di lintas Ketapang-Gilimanuk 23 persen untuk kendaraan roda dua dan 25 persen untuk kendaraan roda empat.
"Fokus dan prioritas kami mengatur layanan sebaik-baiknya agar tidak terjadi antrean kendaraan, penumpukan penumpang, serta penerapan protokol kesehatan seluruh penumpang ferry," imbuhnya.