Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa Indonesia sebagai Presidensi G20 akan mengangkat sejumlah isu perekonomian dalam pertemuan finance track, agar menjadi perhatian negara-negara ekonomi terbesar.
Menurut Sri Mulyani, pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19 akan menjadi pembahasan utama dalam pertemuan G20. Pandemi atau penyebaran virus corona masih menjadi variabel utama yang menentukan arah pergerakan ekonomi dunia.
Dalam kondisi itu, Sri Mulyani menilai bahwa kebijakan fiskal, moneter, dan keuangan harus tetap koordinatif dan harmonis. Hal tersebut bukan hanya perlu terjadi di dalam negeri, tetapi juga secara global atau antar negara, karena pandemi tidak hanya terjadi di satu wilayah sehingga akan saling membawa pengaruh.
"Mengembangkan agenda hasil G20 yang konkret, Kementerian Keuangan dan banks sentral terus mendiskusikan pemulihan ekonomi pasca Covid-19. Momentum pemulihan tetap terjaga dengan support kebijakan," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Working Lunch: Outlook Ekonomi Indonesia 2022, Rabu (15/12/2021).
Pemerintah Indonesia akan mendorong pembahasan beberapa isu dalam pertemuan Finance Track G20, diantaranya isu keuangan berkelanjutan (sustainable finance) yakni untuk memperhatikan krisis iklim dan membahas pembiayaan dalam langkah mengurangi emisi karbon.
Selain itu, pemerintah pun akan mendorong keuangan digital, seperti adaptasi teknologi digital, teknologi pembayaran, hingga mata uang digital (digital currency). Hal tersebut menjadi penting karena perkembangannya sangat pesat, sehingga perlu dibahas oleh negara-negara anggota G20.
"Lalu, pada saat pemulihan ekonomi, di mana akses modal bagi para pengusaha UMKM, bagaimana teknologi bisa membantu inklusi keuangan dan akses modal bisa diakselerasi," ujar Sri Mulyani.
Indonesia pun akan mendorong pembahasan perjanjian perpajakan global. Menurut Sri Mulyani, isu tersebut menjadi mata agenda yang sangat penting, terutama bagi negara berkembang karena keadilan perpajakan harus tercipta dalam perekonomian global.
Sri Mulyani pun mendorong agar G20 membahas kesiapan dunia dalam menghadapi risiko semacam pandemi di masa mendatang. Pandemi Covid-19 harus menjadi pelajaran agar pemulihan dari dampaknya dapat berjalan cepat dan merata.
"Join task force dengan Kementerian Kesehatan dari forum G20, tujuannya agar dunia memiliki kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi pandemi di masa yang akan datang," ujar Sri Mulyani.