Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu Blinken Sebut Putin Punya Kepentingan di Proyek Nord Stream 2

AS tengah menekan Berlin untuk menghentikan Nord Stream 2 yang sedang menunggu perizinan Jerman.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken/ Bloomberg
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan proyek gas BUMN Rusia Gazprom PJSC, Nord Stream 2 yang terhubung ke Jerman membuat negara barat memiliki pengaruh terhadap Rusia karena Presiden Vladimir Putin memiliki kepentingan untuk merealisasikan aliran gas itu.

"Itu tidak mungkin atau sulit melihat bahwa itu terjadi jika Rusia telah memperbarui agresinya di Ukraina," kata Blinken dalam wawancara dengan NBC seperti dilansir Bloomberg pada Minggu (12/12/2021).

AS tengah menekan Berlin untuk menghentikan Nord Stream 2 yang sedang menunggu perizinan Jerman. Proyek tersebut sedang menunggu sertifikasi dari Jerman. Pada saat yang bersamaan, muncul kabar bahwa Rusia akan melakukan invasi ke Ukraina pada tahun depan.

“Dan faktanya, itu adalah sumber pengaruh bagi Rusia karena sejauh Presiden Putin ingin melihat gas mengalir melalui pipa itu,” kata Blinken.

Menanggapi hal itu, Blinken dan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock beserta lima koleganya dari Group of Seven (G7) mengeluarkan pernyataan bersama untuk memberikan peringatan kepada Rusia untuk mundur dari Ukraina atau akan menghadapi konsekuensi masif.

Partai Hijau pimpinan Baerbock, yang merupakan bagian dari pemerintahan baru Kanselir Jerman Olaf Scholz, menentang proyek pipa tersebut. Gas alam belum mulai mengalir melalui Nord Stream 2, yang menghubungkan Rusia langsung ke Jerman. Jalur pipa ini berbeda dengan aliran yang sudah ada yang melalui Ukraina.

Sementara itu, Scholz menegaskan akan melakukan segala cara untuk memastikan gas alam akan mengalir melalui Ukraina dan mencegah proyek pipa Nord Stream 2 yang menghubungkan Rusia ke Jerman.

"[Serangan ke Ukraina adalah] pelanggaran aturan yang sangat dramatis yang akan memiliki konsekuensi yang sangat berbeda," kata Scholz pada Rabu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper