Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dunia Butuh US$15 Miliar per Tahun untuk Persiapan Hadapi Pandemi ke Depan

Menkeu Sri Mulyani menjelaskan bahwa estimasi dana tersebut digunakan untuk membangun sistem kesehatan yang lebih memadai di negara-negara berkembang atau berpendatan rendah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

Bisnis.com, BALI - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut estimasi dana yang dibutuhkan untuk kesiapsiagaan dan respons pencegahan pandemi adalah sebesar US$15 miliar per tahun. Hal ini sejalan dengan dibentuknya satuan tugas atau Joint Task Force Finance-Health Minister, yang sebelumnya dibentuk pada Presidensi G20 Italia.

Pada saat pembentukan joint task force, para ahli independen terkait memberikan rekomendasi terhadap Presidensi Italia bahwa pandemi seperti Covid-19 yang saat ini dialami oleh dunia, harus bisa dicegah.

"High level independent expert ini menyampaikan bahwa pandemi harus bisa dicegah ke depannya. Mereka terdiri dari para ahli internasional dan telah membuat penelitian. Mereka membuat estimasi bahwa kebutuhan dunia untuk menciptakan kesiapan preparedness dari pandemi ke depan, sebesar US$15 miliar per tahunnya," jelas Ketua Bidang I Finance Track G20 tersebut pada konferensi pers Kick-off Presidensi G20 Jalur Keuangan, Kamis (9/12/2021).

Sri Mulyani menjelaskan bahwa estimasi dana tersebut digunakan untuk membangun sistem kesehatan yang lebih memadai di negara-negara berkembang atau berpendatan rendah. Hal ini berkaitan dengan kesulitan distribusi vaksin Covid-19 di negara-negara tersebut, meskipun adanya ketersediaan vaksin.

"Dikasih vaksin pun belum tentu bisa mereka [memvaksinasi] karena, sekarang ada vaksin Covid-19 dikasih gratis tapi distribusinya sulit dan lain-lain. Itu karena sistem kesehatannya belum siap," jelasnya.

Untuk itu, Indonesia sebagai negara berkembang pertama yang memegang Presidensi G20 akan mendorong isu distribusi vaksin yang lebih merata kepada negara-negara berkembang lainnya. Sejalan dengan itu, Indonesia pun masih membutuhkan perbaikan sistem kesehatan di dalam negeri.

Sri Mulyani, yang nantinya akan memimpin joint task force dengan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan pentingnya sistem kesehatan yang lebih memadai di berbagai negara untuk produksi vaksin yang lebih cepat dan pencegahan atau deteksi pandemi secara dini.

Ke depan, Indonesia pun berharap agar bisa memproduksi vaksin Covid-19 secara mandiri dan juga bisa mendistribusikannya ke negara-negara lain.

Pembahasan pada joint task force nantinya akan ditujukan untuk memperkuat peran World Health Organization (WHO) sebagai pionir dalam penanganan pandemi Covid-19, Bank Dunia sebagai pihak yang memiliki sumber daya dalam membantu negara-negara miskin dalam membangun sistem kesehatannya.

"Juga dari sisi produksi vaksin yang bisa dilakukan oleh negara-negara [lainnya] supaya dunia punya produksi vaksin yang relatif merata di seluruh penjuru dunia," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper