Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Penghasil Gas Terbesar Kedua di RI yang Ditinggalkan ConocoPhillips

ConocoPhillips melalui ConocoPhillips Indonesia Holding Ltd. (CIHL) mengelola salah satu lapangan migas Corridor. CIHL memegang 100 persen saham di ConocoPhillips (Grissik) Ltd. (CPGL) dan 35 persen saham di Transasia Pipeline Company Pvt. Ltd., CPGL adalah operator dari Corridor PSC dengan kepemilikan 54 persen working interest.
Ilustrasi. /Bloomberg
Ilustrasi. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — ConocoPhillips telah meneken kesepakatan dengan PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) untuk melepas aset minyak dan gas buminya di Indonesia. Satu-satunya aset yang dimiliki ConocoPhillips di Indonesia yang dilepas tersebut tercatat kaya akan kandungas bumi.

Adapun, ConocoPhillips melalui ConocoPhillips Indonesia Holding Ltd. (CIHL) mengelola salah satu lapangan migas Corridor. CIHL memegang 100 persen saham di ConocoPhillips (Grissik) Ltd. (CPGL) dan 35 persen saham di Transasia Pipeline Company Pvt. Ltd., CPGL adalah operator dari Corridor PSC dengan kepemilikan 54 persen working interest.

Corridor PSC memiliki dua lapangan produksi minyak dan tujuh lapangan produksi gas berlokasi di onshore Sumatera Selatan, Indonesia.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi mencatat, sampai dengan kuartal III/2021, ConocoPhillips masih menjadi penghasil gas bumi terbesar kedua di Indonesia melalui produksinya di Blok Corridor. Realisasi produksi yang tercatat sepanjang periode tersebut sebesar 995 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).

Produksi dari ConocoPhillips itu bahkan melampaui baik dari target work program & budget 2021 yang disepakati dengan SKK Migas sebesar 758 MMscfd atau 109,6 persen dan juga melampaui target APBN 2021 yakni 780 MMscfd atau sekitar 106,5 persen dari target.

Tidak hanya dari produksi gas bumi, kinerja ConocoPhillips tercatat masih cemerlang dari realisasi produksi minyak dan kondensat pada periode tersebut. Blok Corridor telah menghasilkan minyak sebanyak 7.014 barel per hari (BOPD) atau 108,6 persen dari target WP&B 2021 sebesar 6.458 BOPD dan 104,8 persen dari target APBN 2021 sebesar 6.691 BOPD.

ConocoPhillips masih memiliki kontrak jangka panjang untuk menjual hasil gas dari Blok Corridor kepada para mitra di dalam negeri dan juga Singapura.

Pengelolaan Blok Corridor pun sebetulnya masih memiliki masa pengelolaan jangka panjang. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menyerahkan pengelolaan Blok Corridor ke ConocoPhillips, Pertamina, dan Repsol untuk jangka waktu 20 tahun mulai dari 20 Desember 2023 dengan skema bagi hasil kotor atau gross split.

Kontrak bagi hasil WK Corridor merupakan kontrak perpanjangan dengan pemegang hak partisipasi ConocoPhillips (Grissik) Ltd. sebesar 46 persen, PT Pertamina Hulu Energi Corridor 30 persen, dan Talisman (Corridor) Ltd. sebesar 24 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper