Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Minuman Diprediksi Belum Pulih Tahun Depan

Asosiasi Industri Minuman Ringan memprediksi industri minuman belum pulih hingga tahun depan.
Ilustrasi perempuan meminum air putih untuk jaga imunitas tubuh/Freepik
Ilustrasi perempuan meminum air putih untuk jaga imunitas tubuh/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Meski telah terjadi perbaikan konsumsi dan permintaan, industri minuman ringan diprediksi belum akan mencapai pemulihan ke tingkat sebelum pandemi pada tahun depan.

Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) memproyeksikan, pada skenario optimistis, pertumbuhan produksi minuman pada tahun ini berkisar 1 persen hingga 2 persen, atau menjadi 34,34 miliar liter hingga 34,68 miliar liter dari tahun lalu 34 miliar liter. Adapun volume produksi pada 2019 tercatat sebesar 45 miliar liter.

Ketua Umum Asrim Triyono Pridjosoesilo mengatakan sejauh ini industri masih mencatatkan pertumbuhan penjualan yang negatif, terpukul pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ketat pada tengah tahun ini.

"Tahun ini secara industri masih cukup berat. Sampai kuartal dua tahun ini, volume penjualan masih negatif 15 persen dibandingkan kuartal dua 2020. Target tahun depan bisa meminimalisasi tingkat penurunan dan mencapai [pertumbuhan] positif," kata Triyono saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (9/12/2021).

Meski tak menyebut target angka pertumbuhan pada tahun depan, Triyono berharap volume produksi dan penjualan tidak kembali turun meski belum akan mencapai tingkat sebelum pandemi.

Menurutnya, ketidakpastian terkait penanganan pandemi masih menyelimuti industri minuman ringan, sehingga target pertumbuhan akan disesuaikan dengan perkembangan terbaru mengenai Covid-19.

Dia mengapresiasi kebijakan pemerintah untuk membatalkan PPKM level 3 serentak pada libur Natal dan Tahun Baru. Harapannya, pembatalan pembatasan tersebut dapat mengerek penjualan sehingga mempersempit angka penurunan.

"Dengan tidak diterapkannya PPKM level 3 ini, maka kegiatan masyarakat bisa berjalan dengan lancar dan tentunya dapat meningkatkan permintaan produk minuman. Kami berharap dapat meminimalisasi tingkat penurunan penjualan minuman," jelas Triyono.

Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman mengatakan sektor industri yang masih mencatatkan kontraksi, antara lain minuman, jus, susu kental manis, dan air minum dalam kemasan.

Pada tahun depan, Gapmmi memperkirakan pertumbuhan industri makanan dan minuman dapat melampaui angka proyeksi tahun ini sebesar 5 persen. Pada kuartal III/2021 industri mamin mencatatkan pertumbuhan 3,49 persen secara year-on-year.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper