Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Pesan Sri Mulyani di Hari Antikorupsi Sedunia

Sri Mulyani meyakini bahwa korupsi memiliki dampak luar biasa besar, baik secara sosial maupun terhadap perekonomian.
Menteri Keuangan Sri Mulyani melantik sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Kementerian Keuangan, Senin (5/10/2021)/ Biro KLI - Kemenkeu
Menteri Keuangan Sri Mulyani melantik sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Kementerian Keuangan, Senin (5/10/2021)/ Biro KLI - Kemenkeu

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan bahwa praktik korupsi bukan hanya menyebabkan ketimpangan dan kemiskinan, tetapi juga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi tingkat investasi.

Dia menekankan korupsi menjadi masalah yang perlu diatasi, terlebih di masa pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19.

Sri Mulyani menilai korupsi masih menjadi masalah bagi Indonesia dan berpotensi menimbulkan berbagai masalah lainnya. Dia meyakini bahwa korupsi memiliki dampak luar biasa besar, baik secara sosial maupun terhadap perekonomian.

Pertama, praktik korupsi dapat memperburuk ketimpangan penghasilan masyarakat, yakni antara mereka yang melakukan korupsi dengan masyarakat yang haknya terampas. Semakin lebarnya kesenjangan membuat kehidupan masyarakat bertambah buruk.

Kedua, Sri Mulyani meyakini bahwa korupsi dapat mengurangi tingkat investasi, karena dana yang tersedia semakin sedikit. Dari perspektif makro, hal tersebut memperkecil kesempatan kerja sehingga memengaruhi tingkat pengangguran dan kemiskinan.

"Imbasnya ketiadaan kegiatan produktif dalam bentuk investasi. Siapapun yang mempunyai capital akan berpikir 1.000 kali, apakah bisa produktif tanpa menjadi korban korupsi," ujar Sri Mulyani dalam acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia Kementerian Keuangan, Rabu (8/12/2021).

Ketiga, berbagai masalah di atas kemudian akan menyebabkan ketidakpastian pelaksanaan program ekonomi dan berujung pelemahan pertumbuhan ekonomi. Menurut Sri Mulyani, dana-dana yang dikorupsi semestinya digunakan untuk pembangunan ekonomi.

Keempat, praktik korupsi akan menimbulkan pemerintahan yang tidak transparan karena orang-orang membeli dan membagi jabatan. Hal tersebut menggerus kepercayaan publik terhadap pemerintah sehingga terjadi gejolak politik dan sosial.

"Bagaimana negara yang tidak bisa mengatasi korupsi, meskipun mereka memiliki sumber daya alam melimpah, perekonomiannya terhambat. Maka banyak masyarakat yang kelaparan, tidak bisa mengakses pendidikan, bahkan air bersih," ujar Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper