Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Upaya Pelindo Tekan Biaya Logistik setelah Merger

Pelindo akan melakukan sejumlah upaya agar dapat berkontribusi menurunkan biaya logistik setelah merger.
Pelabuhan Boom Baru Palembang yang dikelola oleh PT Pelindo II (Persero) atau IPC Cabang Palembang. Bisnis/Dinda Wulandari
Pelabuhan Boom Baru Palembang yang dikelola oleh PT Pelindo II (Persero) atau IPC Cabang Palembang. Bisnis/Dinda Wulandari

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo akan melakukan sejumlah upaya agar dapat berkontribusi menurunkan biaya logistik hingga 1,6 persen pada 2024.

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan bahwa berdasarkan studi Bank Dunia, biaya logistik di Indonesia mencapai 23 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), dengan kontribusi laut sebesar 2,8 persen. Jika angka tersebut dibagi dua dengan pelayaran, maka porsi pelabuhan sebesar 1,4 persen.

"Upaya yang dilakukan oleh Pelindo untuk menurunkan biaya logistik di Indonesia adalah melakukan standarisasi pelayanan dan sistem operasional di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola oleh perusahaan," katanya kepada Bisnis.com, Senin (6/12/2021).

Menurut Arif, di Indonesia, 80 persen dari pelaku bisnis kontainer yang menjadi pelanggan di seluruh wilayah Pelindo merupakan pelanggan yang sama. Namun, pelayanan yang diberikan berbeda sehingga rute dan jadwal kapal menjadi tidak optimal.

Maka dari itu, lanjutnya, dengan standarisasi tersebut, diharapkan dapat memperpendek waktu singgah kapal di pelabuhan sehingga deadweight loss dapat dimininimalisir dan kapal tersebut punya kesempatan untuk menambah sailing time serta menekan waktu bongkar-muat peti kemas.

"Kami berharap Pelindo dapat berkontribusi menurunkan biaya logistik hingga 1,6 persen pada tahun 2024 nanti. Penurunan ini dihasilkan dari peningkatan efisiensi biaya pengiriman, biaya penyimpanan, dan biaya terkait inventori nasional," ujar Arif.

Lebih lanjut dia menuturkan, setelah resmi merger pada 1 Oktober 2021, Pelindo memiliki rencana jangka pendek yang ditargetkan tercapai hingga 2022. Perseroan akan fokus ke dalam fase Business Alignment and Integration dengan berpusat pada penyelarasan bisnis paska integrasi melalui standardisasi dan integrasi operasional untuk peningkatan kualitas pelayanan.

Adapun sambung Arif, tahap ini akan dimulai dari pelabuhan petikemas utama misalnya Ambon, Belawan, Makassar dan Sorong. Pelindo akan membagi fokus bisnis melalui empat subholding, yakni PT Pelindo Terminal Petikemas untuk klaster bisnis petikemas, PT Pelindo Multi Terminal untuk klaster bisnis non-petikemas, PT Pelindo Solusi Logistik untuk klaster logistik, PT Pelindo Jasa Maritim untuk klaster marine dan peralatan Pelabuhan.

"Melalui empat subholding ini, diharapkan Pelindo mampu lebih cekatan dalam mengembangkan dan meningkatkan kemampuan bisnisnya. Keempat subholding ini akan bersinergi untuk membangun ekosistem bisnis logistik Indonesia yang lebih baik melalui standarisasi operasional dan pelayanan kepelabuhanan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper