Bandara JB Soedirman
Bandara JB Soedirman
“Kami dari Kemenhub juga nggak bisa meminta dengan kondisi seperti sekarang. Seperti Bandara di Purbalingga [JB Soedirman] memang sudah tidak ada yang menerbangi. Kemarin Citilink terbang kemudian karena permintaan turun dan pandemi, mereka tak terbang lagi,” kata Direktur Angkutan Udara Kemenhub Maria Kristi, Selasa (26/10/2021).
Sebelumnya, Citilink mengkonfirmasi telah menyetop penerbangan berjadwalnya di Bandara Jenderal Besar Soedirman, Purbalingga akibat rendahnya tingkat okupansi.
Direktur Utama Citilink Juliandra Nurtjahjo menuturkan rute penerbangan sebanyak dua kali sepekan tersebut memang untuk sementara waktu diberhentikan karena tingkat okupansi yang kurang memadai.
Citilink sendiri menjadi satu-satunya maskapai yang beroperasi bandara berkode PWL tersebut dan mendapatkan slot penerbangan pada Kamis dan Sabtu untuk mengoperasikan rute Jakarta - Purbalingga - Surabaya dan sebaliknya.
“Kami tidak mengoperasikan ke sana [Purbalingga] karena kebetulan isiannya sangat rendah di minggu ketiga dan minggu keempat Oktober ini,” ujarnya, Minggu (24/10/2021). Saat ini landasan pacu atau runway Bandara JB Soedirman telah selesai dibangun sepanjang 1.600 meter dan lebar 30 meter. Selain memiliki landas pacu tersebut, bandara tersebut memiliki apron seluas 100 x 76 meter, dan taxiway sepanjang 70 x 13 meter.
Dengan kapasitas tersebut, bandara dapat digunakan untuk melayani penerbangan pesawat jenis twin propeller seperti ATR 72-600.
Investasi terbesar dialokasikan untuk runway sebesar Rp170 miliar. Adapun sisanya untuk taxiway sebanyak Rp50 miliar dan terminal penumpang sebesar Rp45 miliar.