Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat kenaikan inflasi pada Desember 2021 diperkirakan lebih rendah dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya.
Bank Indonesia (BI) berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu pertama Desember 2021, memperkirakan perkembangan harga pada bulan ini tetap terkendali dan diperkirakan inflasi sebesar 0,25 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan inflasi pada November 2021 mencapai 0,37 persen mtm.
“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi 2021 sebesar 1,55 persen,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono melalui siaran pers, Jumat (3/12/2021).
BI memperkirakan, penyumbang utama inflasi pada Desember 2021 hingga minggu pertama, yaitu komoditas cabai rawit dan minyak goreng masing-masing sebesar 0,04 persen mtm dan cabai merah sebesar 0,02 persen mtm.
Di samping itu, Erwin mengatakan komoditas penymbang lainnya adalah telur ayam ras, sawi hijau, kangkung, sabun detergen bubuk dan tarif angkutan udara masing-masing sebesar 0,01 persen mtm.
Baca Juga
Sementara, beberapa komoditas mengalami tercatat deflasi, antara lain bawang merah dan daging sapi masing-masing sebesar -0,01 persen mtm.
Erwin menyampaikan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
BI pun akan terus memperkuat langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.