Bisnis.com, JAKARTA - Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Wilayah Sumatra Barat (Sumbar) menganggarkan dana sebesar Rp250 miliar untuk program kegiatan penanganan keselamatan di perlintasan sebidang kereta api.
Direktur Keselamatan Perkeretaapian Edi Nursalam mengatakan angka kecelakaan di perlintasan kereta api di Sumbar merupakan yang tertinggi di Indonesia, sehingga diperlukan program peningkatan keselamatan di wilayah tersebut.
"Jumlah angka kecelakaan di wilayah Sumatra Barat sepanjang tahun 2021 mencapai 30 kasus, yang didominasi oleh kejadian kereta api tertemper kendaraan mobil di pelintasan sebidang tanpa palang pintu. Sehingga, kegiatan sosialisasi dan gerakan nasional ini diperlukan untuk mengurangi angka tersebut," katanya, Kamis (1/12/2021).
Edi menuturkan, pada akhir 2021 hingga 2022, Direktorat Keselamatan Perkeretaapian telah menyusun program peningkatan keselamatan di wilayah Sumbar yang mencakup pemasangan palang pintu dan early warning system di beberapa perlintasan tidak resmi.
Pihaknya juga akan melakukan pembuatan frontage atau jalan kolektor di 3 titik lintas kereta api, serta pembuatan patok sebagai pembatas aktivitas masyarakat dengan rel.
"Rencana kegiatan penanganan keselamatan ini telah dianggarkan oleh Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatra Bagian Barat sebesar Rp250 miliar dengan skema multi years contract atau MYC dan sumber dana SBSN," sebutnya.
Baca Juga
Seluruh rencana kegiatan ini, sambung Edi, diharapkan akan berjalan beriringan dengan berbagai program peningkatan perkeretaapian di wilayah Sumbar.
Namun begitu, dia mengakui bahwa masih rendahnya kesadaran masyarakat akan keselamatan di perlintasan perkeretaapian menjadi tantangan yang sangat berat bagi Kemenhub.
"Pengetahuan dan kesadaran keselamatan sendiri ini yang harus dimiliki oleh setiap masyarakat di Sumatra Barat," tekannya.