Bisnis.com, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir menginginkan rencana penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) PT ASDP Ferry Indonesia akan difokuskan untuk peremajaan kapal.
Erick mengatakan saat ini kondisi kapal milik ASDP sudah semakin tua dan bisa membahayakan keselamatan publik apabila tidak dilakukan investasi dan pendanaan untuk kapal-kapal baru.
"Kapal ASDP [sudah] tua tahun 1960 dan 1980-an, salah satu alternatifnya mencari pendanaan dari publik,” ujarnya saat rapat bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (2/12/2021).
Dia menambahkan ASDP sebagai perusahaan transportasi publik wajib menjaga keselamatan publik untuk keberlangsungan usahanya. Rencana IPO dinilai bisa menjawab kebutuhan BUMN tersebut tanpa mengandalkan penyertaan modal negara (PMN).
Sebelumnya, ASDP berencana melantai di bursa atau IPO pada kuartal II/2022 atau paling lambat di kuartal III/2022.
Direktur Komersial dan Pelayanan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) M Yusuf Hadi mengatakan perseroan mengincar dana segar dari aksi korporasi ini sekitar Rp4 triliun. Dana tersebut, untuk belanja modal atau (capital expanditure/capex) dan ekspansi bisnis.
"Untuk di awal, kita tidak besar, hanya sekitar Rp3 triliun sampai Rp4 triliun. Karena situasi pandemi ini komposisi yang kita buka segitu dulu, mengingat equity masih cukup untuk ekspansi,” katanya belum lama ini.
Yusuf juga menjabarkan sejumlah upaya ekspansi yang akan dilakukan ASDP pada 2022 antara lain mengakuisisi perusahaan operator swasta untuk menambah jumlah kapal.
Akuisisi ini, lanjut dia, akan memperkuat portofolio bisnis ASDP di beberapa rute atau lintasan komersial. ASDP sendiri saat ini melayani 289 rute dengan total kapal ASDP dan mitranya sebanyak 212 kapal.