Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apindo Khawatir PPKM Level 3 Bikin PMI Manufaktur Turun

Apindo menilai pemberlakuan PPKM level 3 bisa menurunkan PMI Manufaktur pada bulan ini meski tidak akan sampai pada level kontraksi.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani (kiri), berdiskusi dengan Ketua bidang Industri Manufaktur Apindo Johnny Darmawan, di sela-sela Public Policy Discussion, di Jakarta, Rabu (21/6)./JIBI-Dwi Prasetya
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani (kiri), berdiskusi dengan Ketua bidang Industri Manufaktur Apindo Johnny Darmawan, di sela-sela Public Policy Discussion, di Jakarta, Rabu (21/6)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 pada akhir tahun ini bisa berdampak pada turunnya Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur pada bulan ini.

Ketua Bidang Industri Manufaktur Apindo Johnny Darmawan mengatakan meski tidak akan sampai pada level kontraksi, dampak penurunan ekspansi mungkin terjadi.  

Ekspansi pada PMI manufaktur Indonesia selama tiga bulan berturut-turut, lanjutnya, sebagian besar dipengaruhi oleh pelonggaran PPKM.

"Menurut saya pasti ada dampaknya, ekspansinya akan bisa lebih turun dibandingkan [PMI manufaktur] November," kata Johnny saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (1/12/2021).

Dia menjelaskan, penurunan PMI manufaktur pada November disebabkan pesanan luar negeri yang berkurang dan dampak akumulasi kenaikan harga bahan baku.  

Ke depan, dengan adanya ancaman Covid-19 varian Omicron, pemerintah diminta tetap hati-hati dalam menyeimbangkan kebijakan pembatasan.

Menurut Johnny, Indonesia sudah memiliki tingkat adaptasi yang tinggi terhadap pembatasan untuk membendung pandemi, sehingga dampaknya terhadap ekonomi dapat diminimalisasi.

"Sudah ada PPKM level 1, 2, dan 3, dari dulu sudah dijalankan dan berhasil. Menurut saya tinggal dilanjutkan dan dimodifikasi saja," katanya.

Sebelumnya, PMI manufaktur Indonesia mencapai 53,9 pada November 2021, turun dari angka rekor pada bulan sebelumnya 57,2.  

Menurut data IHS Markit terkini, angka tersebut menggambarkan kondisi bisnis yang membaik selama tiga bulan berturut-turut di seluruh sektor manufaktur Indonesia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper