Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menyebut perusahaan elektronik asal Korea Selatan akan mengembangkan rantai pasok kendaraan listrik di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah.
Sekretaris Kementerian Investasi dan Sekretaris Utama Badan Koordinasi Penanaman Modal Ikmal Lukman mengatakan, pemerintah memberikan insentif kepada perusahaan yang akan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia untuk bisa berlokasi di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah.
Menurut dia, insentif yang diberikan pemerintah tersebut akan membuat produk-produk yang dihasilkan di dalam negeri dapat bersaing dengan negara-negara lain, terutama di kawasan Asean.
Adapun, kawasan industri Batang memiliki total lahan seluas 4.300 hektare yang terbagi menjadi 3 klaster, yakni kawasan industri 3.100 hektare, distrik inovasi 800 hektare, dan distrik rekreasi 400 hektare.
Fase pertama pengembangan Kawasan Industri Batang dengan luas lahan 450 hektare, saat ini sudah habis terjual. Salah satu perusahaan yang masuk pada fase pertama itu adalah LG Chem Ltd.
“Harga di lahan kawasan industri Batang ini sangat kompetitif, dan mereka dari pihak LG memlih Batang sebagai salah satu lokasi untuk value chain mereka,” ujarnya dalam Kompas Talks Electrifying Lifestyle: Peduli Lingkungan melalui Investasi Mobil Listrik, Rabu (1/12/2021).
Baca Juga
Selain insentif terhadap harga lahan di kawasan industri Batang, kata dia, pemerintah juga telah memberikan insentif lain berupa tax holiday, pembebasan dan dukungan Bea Cukai untuk bahan baku dan mesin guna mempercepat investasi kendaraan listrik di dalam negeri.
Di samping itu, dukungan pemerintah lainnya adalah berupa lisensi impor dan insentif tarif untuk kendaraan completely built up (CBU), serta dukungan penjualan armada.
“Serta dukungan kebijakan dan komitmen dalam mempercepat pengembangan kendaraan listrik,” jelasnya.