Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun 871.218 unit rumah melalui Program Sejuta Rumah sepanjang Januari– Oktober 2021.
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid menuturkan, pembangunan hunian melalui Program Sejuta Rumah merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menggerakkan perekonomian masyarakat, sekaligus menyediakan rumah layak huni untuk menjaga kesehatan masyarakat di masa pandemi Covid-19.
“Berdasarkan data yang dimiliki Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR hingga akhir Oktober 2021, tercatat sebanyak 871.218 unit rumah di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya, Senin (29/11/2021).
Dari data itu, diketahui jumlah rumah yang dibangun untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui Program Sejuta Rumah pada Januari– Oktober 2021 mencapai 650.649 unit, sedangkan 220.569 unit sisanya untuk masyarakat non-MBR.
Adapun, pembangunan untuk rumah untuk MBR yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR sebanyak 226.478 unit, kementerian lain 1.499 unit, dan pemerintah daerah 33.275 unit.
Selanjutnya adalah rumah yang dibangun pengembang perumahan sebanyak 376.891 unit, CSR perumahan 642 unit, dan masyarakat 11.864 unit.
Baca Juga
Lalu untuk rumah untuk non-MBR berasal dari rumah yang dibangun pengembang perumahan sebanyak 197.781 unit, dan masyarakat 22.788 unit.
Secara kumulatif, capaian Program Sejuta Rumah sejak 2015 hingga akhir 2020 adalah 5.765.387 unit.
Khalawi menjelaskan, Program Sejuta Rumah merupakan bentuk percepatan dan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku pembangunan perumahan dalam menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat.
Untuk itu, pihaknya akan terus menggandeng para pemangku kepentingan bidang perumahan agar tetap bersemangat dalam melaksanakan pembangunan rumah untuk masyarakat di masa pandemi Covid-19.
“Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat di masa pandemi Covid-19. Masyarakat banyak melakukan aktivitasnya di rumah, baik sekolah, bekerja, maupun beribadah, sehingga rumah yang sehat harus diwujudkan dengan baik,” kata Khalawi.
Sementara itu, Direktur Rumah Umum dan Komersial (RUK) Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Fitrah Nur menerangkan, pihaknya saat ini tengah mendorong pendataan Program Sejuta Rumah sebagai bagian penting dalam membuat perencanaan dan keputusan, serta kebijakan pada proses pembangunan perumahan.
“Kami tetap optimistis dan berharap pembangunan rumah yang termasuk dalam Program Sejuta Rumah bisa terus meningkat hingga akhir 2021. Apalagi, saat ini perekonomian masyarakat mulai bergerak, dan tentunya pembangunan perumahan bisa membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat,” ucapnya.