Bisnis.com, BADUNG — Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto berharap penyelenggaraan The 2nd International Convention and Indonesian Upstream Oil and Gas 2021 (IOG 2021) akan menarik minat investor di sektor hulu migas.
“Untuk dapat unlocking potensi migas yang kita miliki, diperlukan investasi yang signifikan dan partisipasi aktif dari para pemain domestik dan internasional,” katanya dalam acara IOG 2021, di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, Senin (29/11/2021).
Selain itu, IOG 2021 diharapkan dapat mencapai sejumlah tujuan yakni melakukan identifikasi kebijakan dan strategi untuk meningkatkan daya tarik investasi tersebut.
Kemudian, dalam acara yang dihelat hingga 1 Desember 2021 ini terdapat diskusi dan identifikasi dampak kondisi global utamanya Low Carbon Initiatives (LCI) dan transisi energi di industri hulu migas; termasuk peningkatan kolaborasi antarinvestor dan pemangku kepentingan.
Selain itu, kata Dwi, diharapkan pula ada masukan dari para pemangku kepentingan terhadap Rencana Strategis IOG 4.0 sehingga dapat mempercepat implementasinya.
“Dan terakhir, pemberian penghargaan atas pencapaian kinerja KKKS di dalam industri hulu migas,” ujarnya.
Adapun, SKK Migas memiliki visi jangka panjang industri hulu migas yakni capaian target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.
Untuk mencapai hal tersebut, Ketua Organizing Committee IOG 2021 Luky Agung Yusgiantoro menjelaskan perusahaan telah menetapkan rencana strategis Indonesian Oil and Gas 4.0 yang menjadi pedoman para pelaku di sektor hulu migas.
Rencana tersebut mencakup optimalisasi di lapangan eksisting untuk rencana pengembangan lapangan, percepatan transformasi sumber daya ke produksi dengan pengawasan dan pengendalian yang baik pada setiap rencana pengembangan lapangan, serta mempercepat Chemical Enhanced Oil Recovery dalam kontribusi penambahan produksi minyak nasional.