Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Potensi Besar, Pengembangan PLTS Naik Signifikan

Pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap mengalami lonjakan signifikan. Pemerintah menyebut terus mendorong proyek tersebut dengan sejumlah strategi.
Petugas memeriksa panel surya di PLTS Gili Trawangan/ Bisnis - David E. Issetiabudi
Petugas memeriksa panel surya di PLTS Gili Trawangan/ Bisnis - David E. Issetiabudi

Bisnis.com, JAKARTA – Pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap mengalami lonjakan signifikan. Pemerintah menyebut terus mendorong proyek tersebut dengan sejumlah strategi.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, pengembangan PLTS atap telah menyentuh 4.399 pelanggan dengan kapasitas 42,39 megawatt peak (MWp) hingga Oktober 2021.

Sepanjang Januari–September 2021, pengembangan PLTS atap menyentuh 17,88 MW. Sebagai perbandingan, realisasi kapasitas terpasang PLTS atap pada 2020 hanya sebesar 13,4 MW.

Data Kementerian ESDM juga mencatat total kapasitas terpasang PLTS di Indonesia mencapai 194 MW per September 2021. Jumlah itu sejatinya masih jauh dari potensi yang ada, yakni 3.294 GW.

Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM Chrisnawan Anditya menerangkan bahwa pemerintah terus membarui potensi pembangkit energi baru terbarukan (EBT) di dalam negeri untuk mempermudah upaya pengembangannya.

“Potensi EBT yang kita miliki sudah lebih besar, yaitu lebih dari 3.600 GW yang ditopang lebih utama pada solar,” katanya dalam Asia Solar Forum, Indo EBTKE Conex 2021, Kamis (25/11/2021).

Dalam paparannya, potensi energi surya tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Tiga wilayah dengan potensi pengembangan PLTS adalah Nusa Tenggara Timur 369,5 GWp, Riau dengan 290,41 GWp, dan Sumatra Selatan 285,18 GWp.

Secara tahunan, kapasitas terpasang pembangkit EBT mencapai 386 MW hingga kuartal III/2021, dengan didominasi oleh pembangkit listrik tenaga air (PLTA) 130 MW, mini hidro 71,26 MW, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) 55 MW, bioenergy 18,5 MW, dan 17,88 MW dari PLTS atap.

“Kita lihat upaya potensi EBT semuanya didorong pengembangannya untuk lebih ditingkatkan demi memenuhi target 23 persen pada 2025,” ujarnya.

Di sisi lain, pemerintah membidik tiga strategi dalam pengembangan PLTS. Pertama, target kapasitas terpasang PLTS atap 3,61 GW hingga 2025. Kedua, pemasangan utilitas PLTS skala besar hingga 4,68 GW sampai 2030. Ketiga, pengembangan PLTS terapung hingga 26,65 GW di 271 lokasi.

“Salah satu upaya adalah membuat market. Pemerintah membuat target dan menyiapkan pasarnya, sehingga pengembangannya juga bisa dilakukan secara cepat,” terangnya.

 

 

Potensi dan kapasitas terpasang EBT (Sumber: Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, September 2021)

 

Energi (EBT)

Potensi (GW)

Terpasang (MW)

Surya

3.294,40

194

Hidrp

94,6

6.432

Bioenergy

56,9

1.923

Bayu

154,9

154

Geothermal

23,7

2.186

Samudra

59,9

0

Total

3.684,40

10.889

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper