Bisnis.com, JAKARTA – Rencana pengembangan Bandara Kualanamu di Meran oleh GMR Airports Consortium sebagai internasional hub Indonesia barat disebut jangan sampai bersaing dengan Bandara Hang Nadim Batam.
Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo mengatakan Bandara Kualanamu sejak awal diproyeksikan menjadi internasional hub wilayah Indonesia barat agar bisa bersaing dengan Bandara Changi di Singapura. Dari sisi jarak, Kualanamu lebih dekat dibandingkan dengan Changi untuk tujuan Eropa dan Amerika Serikat.
Hanya saja, lanjutnya, saat ini PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I juga tengah berkongsi dengan pengelola Bandara Incheon asal Korea Selatan untuk mengembangkan Bandara Hang Nadim dengan karakteristik yang sama.
“Bandara Kualanamu dan Bandara Hang Nadim jangan sampai bersaing,” ujarnya, Rabu (24/11/2021).
Menurutnya, adanya investor asing dalam skema Kerja Sama Pemerintah badan Usaha (KPBU) sah-sah saja dilakukan. Namun yang perlu diperhatikan adalah proses pengelolaan dan penghitungan untung ruginya bagi kedua belah pihak.
Saat ini, lanjutnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus ekstra berhati-hati karena banyak yang tidak melakukan penghitungan dengan cermat, justru menambah beban hutang utang akibat pembangunan infrastruktur. Contohnya, seperti yang terjadi pada pembangunan proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung.
Baca Juga
Selain itu, Agus juga berharap dengan adanya lembaga Pembiayaan seperti Indonesia National Authority (INA) bisa lebih berperan dan terlibat mendorong masuknya investor.
Adapun PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II mengumumkan GMR Airports Consortium sebagai mitra strategis untuk mengembangkan Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara.