Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Qatar Airways Optimistis Bisa Terbangi Bali 3 Kali Sehari Lagi

Qatar Airways menargetkan untuk bisa kembali menerbangi Bali sebanyak 3 kali sehari setelah pemerintah membuka kembali pembatasan penerbangan internasional bagi turis mancanegara.
Maskapai penerbangan Qatar Airways/Reuters
Maskapai penerbangan Qatar Airways/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Qatar Airways menargetkan untuk bisa kembali menerbangi Bali sebanyak 3 kali sehari setelah pemerintah membuka kembali pembatasan penerbangan internasional bagi turis mancanegara.

Vice President Sales Qatar Airways South East Asia (SEA), Southwest Pacific & Indian Subcontinent (SWP & ISC) Jared Lee berharap, pergerakan internasional dan kedatangan turis di Pulau Dewata berangsur pulih seiring dengan kebijakan yang telah diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia.

Jared juga optimistis untuk mengaktifkan kembali penerbangan rute Doha–Bali yang sebelumnya dilakukan dengan frekuensi sebanyak 3 kali sehari. Terlebih, pasar penerbangan ke Bali baginya juga sama menjanjikannya dengan rute dari dan menuju ke Jakarta.

“Jadi begitu permintaan pasar kembali meningkat dan pulih, kami bisa segera melayani lagi rute ke Bali. Sama seperti sebelumnya, kami biasanya melayani 3 kali penerbangan sehari,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (22/11/2021).

Jared mencermati, sejauh ini banyak indikator yang memperlihatkan bahwa masyarakat juga berniat untuk mulai membuka hubungan dengan keluarga yang ada di luar kota, mengeksplorasi destinasi baru, atau bahkan kembali ke destinasi favorit.

Selain itu, banyak pasar lain yang bisa ditangkap perusahaan, seperti mahasiswa karena Qatar Airways telah meluncurkan program khusus untuk pelajar berjuluk student club.

Program khusus pelajar dari Qatar Airways itu diluncurkan dalam jangka panjang bertujuan untuk mendapatkan loyalitas sejak dini, dan menjadi suatu hal yang jarang difokuskan oleh maskapai lain.

Keanggotaan student club pun bisa diikuti oleh pelajar asal Indonesia yang berusia 18 hingga 30 tahun dengan sejumlah keuntungan.

Berdasarkan riset McKinsey, aktivitas traveling juga masih merupakan kegiatan yang diminati masyarakat. Hal itu merupakan indikator positif bahwa para turis akan kembali travelling.

Meski demikian, Jared menyebut, masih sulit memprediksi secara pasti kapan industri penerbangan mengalami pemulihan. Secara garis besar, pemulihan akan bergantung kepada kebijakan dan prosedur yang diambil oleh pemerintah suatu negara terhadap turis asing.

Semakin longgar prosedur dan kebijakan yang dilakukan, dapat dipastikan akan berimbas kepada peningkatan jumlah wisatawan asing yang datang ke negara tersebut.

“Jujur saja, saat ini kami mayoritas masih beroperasi di sejumlah negara. Pangsa pasar sudah mulai kembali. Meski belum sepenuhnya, tapi sudah mulai menjanjikan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper