Bisnis.com, JAKARTA - Ekspor Korea Selatan bakal kembali tumbuh dua digit pada November yang didukung oleh penjualan chip dan kapal.
Hal ini mencerminkan pertumbuhan permintaan global yang kuat pada akhir tahun hingga musim liburan.
Korea mencatatkan nilai pengapalan ke luar negeri naik 26,7 persen selama 20 hari pertama pada November, seperti dilaporkan oleh Bea Cukai Korea Selatan pada Senin (22/11/2021). Sementara itu, kenaikan sepanjang Oktober mencapai 24 persen.
Adapun impor naik 41,9 persen yang kebanyakan diakibatkan oleh lonjakan harga minyak, gas, dan barang terkait lainnya.
Kendati agak turun dari rekor tertinggi, pertumbuhan masih dua digit. Optimisme semakin terasa di tengah gangguna rantai pasok. Namun, indeks manajer pembelian (PMI) China, mitra dagang terbesar Korea Selatan, yang melemah patut diantisipasi.
Bank of Korea (BOK) akan segera melakukan pertemuan pada Kamis. Gubernur BOK Lee Ju-yeol telah memberikan sinyal yang jelas bahwawa dia akan meningkatkan tinjauan pada November. Capaiam perdagangan akan menjadi poin penting untuk menentukan kebijakan ke depan.
Baca Juga
"Mesin ekspor Korea Selatan terus menguat. Ini akan membantu mendukung pertumbuhan dan memperkuat keputusan BOK untuk melanjutkan siklus pengetatan 25 bps mengingat kurva global dalam hal pengetatan," kata ekonom senior Natixis SA Trinh Nguyen seperti dikutip Bloomberg pada Senin (22/11/2021).
Ekspor telah menjadi tulang punggung pemulihan bagi Korea Selatan dari pandemi. Para ekonom memperkirakan laju ekspansi melambat karena permintaan menjadi normal dari anomali era virus. Dengan ekspor yang mencatat kenaikan sejak November 2020, dorongan efek dasar juga akan mulai menghilang.