Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan kinerja ekspor Oktober yang melampaui rekor Agustus 2021 disumbang kenaikan harga komoditas dan kinerja ekspor manufaktur.
Total ekspor Indonesia pada Oktober 2021 mencapai US$22,03 miliar atau naik 6,89 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
“Peningkatan kinerja ekspor tersebut didorong oleh fenomena komoditas super cycle yang membuat harga komoditas ekspor utama Indonesia mencapai level tinggi,” kata Lutfi melalui siaran pers, Rabu (17/11/2021).
Beberapa produk utama Indonesia yang menyumbang peningkatan kinerja ekspor nonmigas Oktober 2021 antara lain bahan bakar mineral/batubara (HS 27) yang naik sebesar 26,59 persen secara bulanan, lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) naik 19,12 persen, dan besi dan baja (HS 72) naik 11,35 persen.
Alas kaki (HS 64) juga menunjukkan kenaikan 4,19 persen secara bulanan. Begitu pula berbagai produk kimia (HS 38)yang naik 2,99 persen.
Produk ekspor lain yang juga tumbuh signifikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya adalah ampas dan sisa industri makanan (HS 23) sebesar 42,07 persen, timah dan barang daripadanya (HS 80) 37,29 persen, dan barang dari besi dan baja (HS 73) naik 33,67 persen.
Baca Juga
“Ekspor produk manufaktur Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang ekspansif pada Oktober sejalan dengan pelonggaran PPKM di sejumlah daerah. Purchasing Managers' Index [PMI] Indonesia menempati posisi tertinggi dengan nilai 57,2 poin dibanding dengan negara Asean lainnya,” kata Lutfi.
Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas terbesar Indonesia masih disumbang China dengan nilai US$5,93 miliar, naik 30,45 persen dibanding dengan bulan sebelumnya.
Kenaikan tersebut diikuti AS senilai US$2,34 miliar (turun 0,04 persen), dan Jepang senilai US$1,41 miliar (turun 8,19 persen).
Adapun pertumbuhan ekspor nonmigas Oktober 2021 secara signifikan terjadi di beberapa negara. Negara tersebut diantaranya Mesir naik 97,14 persen, Arab Saudi (40,90 persen), Belgia (34,98 persen), dan Prancis (29,52 persen).
Pertumbuhan ekspor nonmigas terbesar tercatat ke kawasan Afrika lainnya yang tumbuh 212,05 persen dibandingkan dengan September 2021, Afrika Utara (104,35 persen), dan Asia Barat (68,37 persen).
Secara kumulatif, kinerja ekspor Januari—Oktober 2021 tercatat sebesar US$186,32 miliar atau naik 41,80 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.