Bisnis.com, JAKARTA — Pembangunan industri manufaktur telah diarahkan menuju digitalisasi dan menimbang aspek keberlanjutan.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menggarisbawahi dengan hadirnya pandemi Covid-19, aspek kesehatan dan keterjangkauan vaksin menjadi kata kunci pertumbuhan industri di masa depan.
Agus menyebutkan tiga kunci pembangunan industri antara lain penguatan sektor kesehatan, digitalisasi dan transisi energi untuk mewujudkan ekonomi hijau.
"Pertama memperkuat sektor kesehatan utamanya mewujudkan akses global yang berkeadilan terhadap vaksin dan obat-obatan," kata Agus dalam pembukaan the 2nd Regional Conference on Industrial Development di Jakarta, Rabu (10/11/2021).
Adapun digitalisasi untuk sebagai bagian dari revolusi industri 4.0 juga didorong untuk melibatkan industri kecil menengah sebagai bagian dari rantai pasok global.
Adapun mengenai penyelenggaraan RCID kedua ini, Agus mengatakan pertemuan ini diikuti 27 negara anggota United Nations Industrial Development Organization (UNIDO). Selain itu, pertemuan ini juga dimaksudkan sebagai pendahulu dari Trade Investment and Working Group (TIIWG) G20 yang akan berlangsung pada 2022, dimana Indonesia akan memulai presidensi pada 1 Desember 2021.
"Indonesia menyatakan siap menyuarakan aspirasi-aspirasi dari negara-negara, khususnya negara-negara berkembang non G20, dalam forum-forum G20," ujar Agus.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan di bawah presidensi Indonesia G20 tahun depan, untuk pertama kalinya industri masuk menjadi salah satu isu utama. Hal itu ditunjukkan dengan penambahan sektor industri ke TIIWG G20.
"TWIIG akan fokus untuk memberikan pemulihan yang kuat bagi ekonomi G20, termasuk dengan membuat kemajuan dalam diskusi G20 tentang industri 4.0 untuk pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam konteks itu, the 2nd RCID dapat dianggap sebagai forum pengantar," jelas Airlangga.