Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku usaha produk dekorasi rumah diminta memperluas pasar ke Eropa. Kementerian Perdagangan menyatakan bakal menyiapkan fasilitas ekspor ke kawasan tersebut.
"Kementerian Perdagangan memberikan fasilitas kepada para pelaku usaha untuk meningkatkan ekspor produk dekorasi rumah ke pasar Eropa," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi dalam forum bisnis 'Market Access Requirement and Welness Trend on Home Decoration in Europe' seperti dikutip dalam siaran pers, Sabtu (6/11/2021).
Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan mengatakan para pelaku usaha mendapatkan materi tentang akses pasar dan tren gaya hidup sehat (wellness trend) di Eropa dari para ahli melalui forum ini.
Menurut Marolop, sektor dekorasi rumah Indonesia sebenarnya memiliki kelebihan dibandingkan negara lain. Industri dekorasi rumah tangga Indonesia mengandalkan keterampilan dan nilai seni khas budaya Indonesia.
Meskipun karya produsen Indonesia dinilai cukup baik oleh konsumen di pasar negara maju, khususnya Eropa, tetapi Indonesia masih belum menjadi pemegang pangsa pasar yang diperhitungkan di sektor ini.
"Setelah melalui berbagai kajian, kami menemukan penyebab utama dari kecilnya peran dekorasi rumah Indonesia di Eropa, yaitu kurangnya daya saing para pelaku usaha dalam memasuki pasar. Hal itu terlihat dari berbagai aspek, seperti pemahaman terhadap regulasi, pengenalan karakter konsumen, dan teknik promosi," ujar Marolop.
External expert CBI Belanda Remco Kemper menyebutkan tiga hukum Eropa yang berlaku untuk semua dekorasi rumah dan produk tekstil rumah, yaitu keamanan produk, jangkauan (bahan kimia), dan tanggung jawab produk.
Praktisi fasilitator Pendidikan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) Liena Mahalli menambahkan para pelaku usaha perlu memperhatikan tren kesehatan yang saat ini menjadi tren di Eropa.
Beberapa tren yang mengemuka adalah produk tersebut memiliki kisah di balik pembuatannya yang dapat meningkatkan pengetahuan konsumen, meningkatkan keterampilan konsumen, dan dampak bagi mental dan emosional konsumen.