Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Bank Mandiri Beberkan Penyebab Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Target

Pelambatan pertumbuhan di kuartal III/2021 dinilai tidak lepas dari dampak pengetatan pembatasan mobilitas di pertengahan tahun ini.
Suasana gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Rabu (31/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Suasana gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Rabu (31/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III/2021 tercatat sebesar 3,51 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka tersebut lebih rendah dari proyeksi pemerintah yaitu 4,5 persen (yoy).

Pertumbuhan pada periode tersebut juga melambat dibandingkan dengan kuartal II/2021 yang tumbuh mencapai sebesar 7,07 persen (yoy).

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan bahwa pelambatan pertumbuhan di kuartal III/2021 ini tidak lepas dari dampak pengetatan pembatasan mobilitas di pertengahan tahun ini.

"[Pelambatan pertumbuhan] sebagian besar disebabkan oleh pengetatan pembatasan kegiatan masyarakat yang diterapkan oleh pemerintah pada Juli-Agustus 2021 untuk menahan laju penyebaran virus Corona varian Delta," jelas Andry pada kajian yang diterima Bisnis, Jumat (5/11/2021).

Badan Pusat Statistik (BPS), dalam konferensi pers, menyampaikan bahwa seluruh komponen belanja mengalami pertumbuhan yang lebih rendah pada saat pengetatan pembatasan. Mobilitas masyarakat yang tertahan pada periode tersebut menyebabkan permintaan domestik lesu.

Konsumsi rumah tangga tumbuh hanya sebesar 1,03 persen (yoy); investasi atau penanaman modal tetap bruto (PMTB) tumbuh 3,74 persen (yoy); belanja pemerintah tumbuh 0,66 persen (yoy); ekspor tumbuh 29,16 persen (yoy); dan impor tumbuh 30,11 persen (yoy). Semuanya tumbuh lebih rendah dibandingkan dengan kuartal II/2021.

Pada pertumbuhan periode tersebut, investasi dan ekspor yang menjadi sumber utama pertumbuhan berkat permintaan eksternal yang solid terhadap komoditas khususnya sektor pertambangan dan perkebunan.

Ke depannya, Andry optimistis bahwa pemulihan ekonomi akan membaik. Menurutnya, pengetatan pembatasan pada saat eskalasi kasus Covid-19 di kuartal III/2021 telah berhasil menurunkan jumlah kasus, setidaknya hingga saat ini. Pembatasan pun semakin dilonggarkan sejalan dengan penurunan jumlah kasus.

Pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat dan percepatan vaksinasi dipercaya dapat mendukung kinerja pemulihan perekonomian pada kuartal IV/2021. Di sisi lain, permintaan eksternal yang kuat di tengah pemulihan ekonomi global diperkirakan akan tetap berkontribusi terhadap PDB ke depannya.

"Secara keseluruhan kami memperkirakan PDB Indonesia akan tumbuh sebesar 3,69 persen untuk sepanjang tahun 2021 [dibandingkan -2,07 persen di 2020]," tutup Andry.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper