Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adopsi Ekonomi Digital RI di Sisi Konsumen dan Dunia Usaha Berjalan Mulus

Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia pada Maret 2020, adopsi teknologi digital telah dipercepat perkembangannya guna mempermudah seluruh kegiatan manusia.
Konsumen tengah membuka situs jual beli online/Bisnis
Konsumen tengah membuka situs jual beli online/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah membentuk kembali perilaku para konsumen, pelaku usaha dan sektor keuangan dalam melakukan kegiatan ekonomi.

Mandiri Group research menyatakan bahwa selama hampir dua tahun pandemi, para pelaku kegiatan ekonomi telah beradaptasi dengan mengadopsi teknologi digital.

Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia pada Maret 2020, adopsi teknologi digital telah dipercepat perkembangannya guna mempermudah seluruh kegiatan manusia. Pelaku usaha dalam skala besar maupun kecil telah beramai-ramai memanfaatkan teknologi digital agar bisnis mereka tetap berjalan di tengah pembatasan mobilitas.

Tidak hanya dari sisi pelaku usaha, Bank Mandiri juga melihat transisi ke teknologi digital juga disebabkan oleh konsumen yang lebih adaptif. Pandemi telah membentuk kembali perilaku dan sikap mereka, yaitu lebih familier dengan belanja daring (online) dibandingkan dengan secara fisik.

"Bahkan untuk belanja yang secara tradisional [biasanya] dilakukan secara luring [offline] seperti belanja busana dan kebutuhan sehari-hari," seperti yang dikutip Bisnis dari kajian Econmark Mandiri Group Research Oktober 2021, Rabu (3/11/2021).

Berdasarkan kajian tersebut, konsumen dan pelaku usaha yang adaptif, khususnya pelaku usaha kecil, dapat dikaitkan dengan pemulihan yang terjadi secara cepat terutama setelah terjadinya eskalasi kasus Covid-19 yang dipicu oleh varian Delta, di pertengahan tahun ini.

Kajian dari Bank Mandiri ini melaporkan bahwa kegiatan belanja masyarakat kini pulih secara cepat dari waktu diterapkannya PPKM Darurat, untuk menekan laju penyebaran varian Delta pada Juli-Agustus lalu. Besarnya dampak terhadap ekonomi dari pengetatan pembatasan terekam oleh Mandiri Spending Index (MSI), yang mencatatkan indeks belanja masyarakat turun ke level 73,3 selama PPKM Darurat.

Namun, MSI juga mencatatkan bahwa dampak pembatasan terhadap belanja masyarakat pada PPKM Darurat masih lebih baik dibandingkan dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) I pada awal pandemi di 2020 lalu. Bank Mandiri mencatat MSI terendah selama pandemi masih tercatat pada PSBB I pada level 58. Pada PSBB II, level belanja masyarakat menjadi lebih tinggi, bahkan lebih tinggi dari MSI pada saat PPKM Darurat, yaitu di level 81,4.

"Konsumen di Jawa merupakan yang paling terdampak oleh PPKM Darurat. Namun, kegiatan belanja, seperti yang diperkirakan, pulih dengan cepat," tulis Bank Mandiri dalam kajian ini.

Ke depannya, kegiatan ekonomi akan tetap terjal jika kasus Covid-19 kembali mengalami kenaikan yang pesat. Biasanya, seperti yang dicatat oleh MSI, peningkatan belanja masyarakat (yang ditandai dengan tingginya mobilitas) akan diikuti oleh kenaikan kasus Covid-19. Hal ini membuat pemulihan ekonomi semakin sulit untuk dicapai.

Adopsi teknologi digital dipercaya bisa membantu kegiatan ekonomi tetap berjalan. Ekonomi digital dinilai potensial mengingat sejak 2019, berdasarkan data dari Bank Dunia, setengah dari populasi di Indonesia telah mengakses internet. Sebelumnya di 2011, hanya 13 persen dari populasi orang dewasa atau 15 tahun ke atas yang telah mengakses internet.

Perdagangan elektronik (e-commerce) memiliki porsi terbesar dalam kue ekonomi digital. Berdasarkan data Google Temasek dan Bain di 2020, diperkirakan nilai barang dagangan bruto e-commerce Tanah Air meningkat 54 persen dari US$21 miliar di 2019 ke US$32 miliar di 2020.

Bank Mandiri menilai pesatnya pertumbuhan ekonomi digital didukung oleh pertumbuhan investasi swasta kepada infastruktur digital, dan dukungan dari kebijakan pemerintah.

Pesatnya pertumbuhan ekonomi digital juga dibarengi oleh adopsi teknologi digital di sektor keuangan, khususnya perbankan, yang mulai mengadopsi aplikasi untuk memudahkan transaksi ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper