Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten BAJA Proyeksi Utilisasi Bisa Capai 80 Persen

Kapasitas produksi baja lapis PT Saranacentral Bajatama Tbk. (BAJA) tercatat hingga 150.000 ton.
Sejumlah proyek PT Saranacentral Bajatama Tbk. (BAJA). Istimewa
Sejumlah proyek PT Saranacentral Bajatama Tbk. (BAJA). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Produsen baja lapis PT Saranacentral Bajatama Tbk. (BAJA) menargetkan utilisasi pabrikan mencapai 80 persen sepanjang tahun ini. Angka tersebut naik dari rata-rata utilisasi tahun lalu yang berkisar 60-70 persen dan pada 2019 yang hanya 30-40 persen.

Direktur Utama BAJA Handaja Susanto mengungkapkan peningkatan utilisasi tersebut seiring dengan target penjualan sekitar Rp1,5 triliun dan laba bersih Rp200 miliar. Adapun kapasitas produksi baja lapis perseroan tercatat hingga 150.000 ton.

"Proyeksi utilisasi kami pada 2021 ada di sekitar 70-80 persen dengan total produksi 100.000 ton," kata Handaja kepada Bisnis belum lama ini.

Adapun menurut catatan Kementerian Perindustrian, rata-rata utilisasi industri manufaktur berada di angka 76,30 persen. Pada September 2021, utilisasi tercatat 78,74 persen untuk industri logam dasar, dan 53,38 persen untuk industri barang logam bukan mesin dan peralatannya.

Sementara itu, berdasarkan kinerja penjualan pada kuartal III/2021, perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp1,17 triliun, naik 28,82 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp916,14 miliar.

Penjualan didorong oleh produk saranalum yang meningkat 48,72 persen dan coloring naik 194,11 persen. Adapun produk galvanis mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni 73,8 persen.

Handaja melanjutkan, beban harga batu bara yang berfluktuasi sepanjang tahun ini tidak sampai dirasakan oleh pelaku industri hilir. Meski demikian menurutnya ongkos pembuatan baja akan otomatis naik dengan adanya kenaikan harga batu bara.

"Produksi 1.000 kg baja membutuhkan 770 kg batu bara. Jadi lumayan banyak," ujarnya.

Kenaikan utilisasi BAJA setali tiga uang dengan proyeksi konsumsi baja dunia oleh Worldsteel, yang diperkirakan tumbuh sebesar 4,5 persen pada tahun ini atau sebesar 1.885 Mt setelah hanya tumbuh 0,1 persen pada 2020.

Di regional Asia dan Oseania, kebutuhan baja diperkirakan tumbuh 1,9 persen atau menjadi 1.330,2 Mt pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper