Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fokus ke Kendaraan Listrik, Perusahaan Induk Chrysler Tawarkan Buyout Saham

Stellantis dibentuk dari merger Fiat Chrysler dan PSA Group pada awal tahun ini. Perusahaan sedang mengurangi tenaga kerja lantaran tengah fokus mengembangkan kendaraan listrik.
Fiat Chrisler Auto, PSA Peugeot Citron. /ANTARA
Fiat Chrisler Auto, PSA Peugeot Citron. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Stellantis NV, sebagai induk dari merek Chrysler dan Jeep menawarkan buyout saham untuk memberikan tunjangan karyawannya di Amerika Utara yang segera pensiun seiring dengan peralihan fokus ke kendaraan listrik.

Dilansir Bloomberg pada Selasa (2/11/2021), Stellantis dibentuk dari merger Fiat Chrysler dan PSA Group pada awal tahun ini. Perusahaan sedang mengurangi tenaga kerja lantaran tengah fokus mengembangkan kendaraan listrik.

Produsen telah berjanji untuk membelanjakan 30 miliar euro (US$35 miliar) untuk mengembangkan strategi elektrifikasi dan perangkat lunak.

Oleh karena itu, perusahaan menawarkan buyout. "Untuk membantu transisi kami, dan untuk menyelaraskan prioritas kami dengan serangkaian keterampilan kritis dan peluang investasi baru," ujar juru bicara Stellantis Shawn Morgan pada Senin dalam sebuah pernyataan email.

Buyout adalah aksi korporasi dalam bentuk pembelian semua saham di suatu perusahaan dari pemegang saham tertentu. 

Penawaran ini tersedia untuk karyawan yang berusia 55 tahun atau lebih dan memiliki pengalaman 30 tahun di perusahaan, atau berusia 58 tahun ke atas dan telah bekerja selama lebih dari 10 tahun.

Stellantis telah membetuk perusahaan patungan di Eropa. Perusahaan juga telah merencanakan dua pabrik baru di Amerika Utara bersama LG Energy dan Samsung SDI Co.

Peralihan ke kendaraan listrik ini didorong dengan persaingan dengan Ford Motor Co., dan General Motors Co, yang telah menciptakan model listrik baru ke pasar tahun ini. Stellantis menggembar-gemborkan versi hybrid dari Jeep Wrangler dan SUV Jeep Grand Cherokee.

Berita buyout tersebut pertama kali dilaporkan oleh CNBC pada Senin. Perusahaan belum memberikan informasi detail terkait berapa orang yang bisa mendapatkan paket tunjangan tersebut dari 14.000 karyawan domestiknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper