Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PHRI: Sektor Pariwisata Bisa Pulih Semester II/2022, Asal...

PHRI optimistis industri pariwisata bisa pulih mulai semester II/2022 dengan beberapa ketentuan yang harus dipenuhi.
Ketua Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia Hariyadi Sukamdani menjawab pertanyaan wartawan seusai memberikan keterangan pers mengenai dampak virus corona pada sektor pariwisata, di Jakarta, Kamis (12/3/2020). Sektor pariwisata nasional berpotensi kehilangan devisa senilai US$530 juta akibat adanya virus corona. Kemenparekraf merencanakan insentif tiket pesawat untuk  mendorong peningkatan wisatawan nusantara. Bisnis/Triawanda Tirta Aditya
Ketua Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia Hariyadi Sukamdani menjawab pertanyaan wartawan seusai memberikan keterangan pers mengenai dampak virus corona pada sektor pariwisata, di Jakarta, Kamis (12/3/2020). Sektor pariwisata nasional berpotensi kehilangan devisa senilai US$530 juta akibat adanya virus corona. Kemenparekraf merencanakan insentif tiket pesawat untuk mendorong peningkatan wisatawan nusantara. Bisnis/Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani memproyeksikan industri pariwisata dalam negeri mulai pulih pada paruh kedua tahun depan. Asalkan, kata Hariyadi, pemerintah merevisi kebijakan karantina dan protokol kesehatan yang memberatkan wisatawan mancanegara.

“Mungkin bicara-bicara pulih itu pada semester kedua tahun depan itu sudah cukup bergeliat lebih baik lagi, sekarang kan sudah menuju aktif lagi,” kata Hariyadi, Senin (1/11/2021).

Di sisi lain, Hariyadi menambahkan, pemulihan industri pariwisata itu juga dapat ditopang dengan optimalisasi peluang turis domestik. Dengan demikian, dia meminta pemerintah dapat konsekuen dengan menerapkan kebijakan pembatasan mobilitas yang relatif longgar di tengah pelandaian kurva pandemi.

“Susah kalau masih karantina bagi turis asing, mending kita konsen di turis domestik saja dulu. Ini kan sekarang antigen jalan, kalau PCR berat, asal itu PPKMnya tidak naik lagi,” tuturnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya peningkatan jumlah penumpang angkutan udara domestik menjadi 2 juta orang pada September 2021 atau naik 84,04 persen jika dibandingkan dengan Agustus 2021.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan pencatatan itu menunjukkan peningkatan yang signifikan secara bulanan atau month-to-month (mom). Di sisi lain, pertumbuhan penumpang dari moda transportasi udara itu mengalami peningkatan mencapai 3,72 persen jika dibandingkan secara tahunan atau year-on-year (yoy). Hanya saja secara kumulatif realisasi penumpang itu masih mengalami kontraksi yang relatif tajam mencapai 16,50 persen.

“Kenaikan penerbangan domestik itu mulai terlihat pada Agustus sampai September 2021, di mana bulan Juli hanya 1 juta orang yang melakukan penerbangan domestik, drop sekali kalau dibandingkan dengan Juni yang sebesar 3,52 juta orang,” kata Margo melalui konferensi pers daring, Senin (1/11/2021).

Margo mengatakan pencatatan itu menunjukkan adanya perbaikan dari industri jasa penerbangan di Tanah Air seiring dengan pelandaian kurva pandemi sejak pertengahan tahun ini. Di sisi lain, turunnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pelesir ke Indonesia tidak menghalangi torehan positif penerbangan internasional.

Dia menuturkan realisasi positif penerbangan domestik itu juga diikuti oleh penerbangan internasional. Secara bulanan atau month-to-month, penerbangan internasional mencatatkan penumpang sebanyak 48.000 orang atau naik sekitar 7,62 persen.

“Dibandingkan dengan September 2020 pencatatannya naik 41,18 persen akan tetapi secara akumulatif turun 88,49 persen,” kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper