Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara selama Januari hingga September 2021 mengalami penurunan mencapai 67 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan lembagannya belum mengidentifikasi adanya sinyal perbaikan terkait dengan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
“Kalau kita lihat tahun 2020 pandemi Covid-19 menghantam seluruh negara termasuk Indonesia maka mulai terjadi penurunan yang cukup tinggi bahkan sampai sekarang belum adanya perbaikan terkait kunjungan wisatawan mancanegara itu,” kata Margo melalui konferensi pers daring, Senin (1/11/2021).
Berdasarkan laporan BPS, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada Januari hingga September 2021 sebesar 1,18 juta orang. Pencatatan itu relatif terpaut jauh dari realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebesar 3,59 juta orang.
“Kalau kita lihat secara kumulatif dua tahun terakhir ini perkembangan jumlah wisatawan mancanegara itu flat,” kata dia.
Adapun, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada September 2021 mencapai 126.510 kunjungan atau turun sebesar 15,08 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada bulan yang sama tahun lalu.
Namun jika dibandingkan dengan Agustus 2020, jumlah kunjungan wisman pada September 2021 mengalami kenaikan sebesar 1,41 persen.
Di sisi lain, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada September 2021 mencapai 36,64 persen, naik sebesar 4,52 poin dibandingkan dengan TPK September 2020. TPK September 2021 juga mengalami peningkatan cukup tinggi, yaitu sebesar 11,57 poin jika dibandingkan dengan TPK bulan sebelumnya.
“Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang selama September 2021 tercatat sebesar 1,59 hari atau turun sebesar 0,14 poin dibandingkan dengan rata-rata lama menginap pada pada September tahun lalu,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menargetkan perolehan devisa dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mencapai di angka US$0,47 miliar sampai US$1,7 miliar pada tahun depan. Target itu seiring dengan rencana pemerintah untuk membuka kembali sejumlah destinasi pariwisata unggulan pada akhir tahun ini.
“Ini matriksnya sudah disepakati dengan DPR yaitu kontribusi PDB pariwisata 4,3 persen, pada 2022 total nilai devisa US$0,47 miliar sampai dengan US$1,7 miliar,” kata Sandi saat memberi keterangan pers, Senin (27/9/2021).