Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontribusi Industri Hulu Migas Tembus Rp103 Triliun

SKK Migas mencatat nilai kontribusi industri hulu migas terhadap industri lain mencapai Rp103 triliun.
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi mencatat kontribusi terhadap industri-industri lain yang menyangkut kegiatan hulu migas telah mencapai Rp103 triliun sejak tahun lalu.

Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas Erwin Suryadi mengatakan nilai kontribusi industri migas bagi sejumlah industri lain pada 2020-2021 mencapai US$7,12 miliar atau setara dengan Rp103 triliun.

Nilai tersebut di antaranya adalah industri transportasi dengan US$470 juta dan kandungan TKDN mencapai 78 persen, industri tenaga kerja US$442,76 juta dengan nilai TKDN sebesar 86 persen, industri perhotelan senilai US$129,88 juta dengan kandungan TKDN sebesar 92 persen.

Sementara pencapaian industri kesehatan mencapai US$20,44 juta dengan TKDN 86 persen, disusul dengan industri asuransi senilai US$3,82juta dengan nilai TKDN sebesar 86 persen.

“Kehadiran industri hulu migas memberikan multiplier effect yang sesungguhnya. Banyak sekali industri lain dapat terangkat dengan keberadaan industri hulu migas,” katanya seperti dikutip dalam keterangan resminya, Jumat (29/10/2021).

Erwin menuturkan bahwa SKK Migas terus berupaya mengoptimalkan peran strategis serta mendorong sinergi dan pemberdayaan perusahaan dalam negeri. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan pencocok bisnis antara kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dengan industri penunjang hulu migas.

Menurutnya hal tersebut diwujudkan bersama dengan Kementerian ESDM dan 20 KKKS dengan mengimplementasikan program penilaian dan pembinaan bersama peyedia barang/jasa dalam mnegeri penunjang kegiatan hulu migas untuk memastikan kemampuan serta memberikan pembianan kepada penyedia barang/jasa dalam negeri untuk bisa memenuhi kualifikasi kebutuhan operasi dan proyek hulu migas.

"SKK Migas akan terus menerapkan konsep business match making atau biro jodoh, sehingga KKKS yang bekerja di Indonesia sudah bisa consider perusahaan dalam negeri sebagai pelaksana kegiatan mereka,” jelasnya.

VP Petrochemical Industry Business Subholding Commercial & Trading Pertamina Oos Kosasih mengatakan terobosan yang dilakukan SKK Migas untuk mendorong keterlibatan industri nasional dalam sektor hulu migas menimbulkan dampak positif.

Dia menjelaskan, produk-produk yang dihasilkan seperti BBM, pelumas, dan petrokimia, telah banyak digunakan dalam operasi KKKS. BBM, misalnya, telah memiliki pangsa pasar hingga 97 persen dan pelumas 70 persen dan based-oil product 40 persen.

“Kami harap sinergi ini akan menumbuhkembangkan industri dalam negeri agar dapat mendukung kebutuhan KKKS, sehingga kita bisa tumbuh berkembang, sehingga dapat memastikan keberlanjutan industri dalam negeri, mengurangi defisit impor,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper