Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2021 diprediksi sulit mencapai 4 persen lantaran terhambatnya mobilitas masyarakat di tengah implementasi PPKM Darurat/Level 3-4.
Ekonom Bahana Sekuritas Satria Sabijantoro mengatakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2021 kemungkinan akan berada di bawah 3,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Dia menjelaskan sebagian besar pergerakan ekonomi pada periode tersebut dipengaruhi oleh kebijakan restriksi akibat Covid-19 varian Delta.
“Perhitungan kami menunjukkan konsumsi dan investasi hanya akan tumbuh sekitar 3 persen yoy sehingga menurunkan angka PDB [produk domestik bruto] utama,” katanya melalui keterangan resmi, Kamis (28/1/2021).
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2021 akan didorong oleh kinerja ekspor yang meningkat tinggi sebesar 35 persen yoy. Peningkatan tersebut dipicu oleh harga komoditas yang melonjak tinggi. Hal ini pun menyebabkan neraca perdagangan Indonesia melanjutkan surplus yang tinggi.
Satria memperkirakan, perekonomian pada kuartal IV/2021 berpotensi tumbuh lebih tinggi, didorong peningkatan konsumsi masyarakat yang tertunda selama kuartal III/2021.
Baca Juga
Selain itu, defisit fiskal yang lebih rendah dari perkiraan pada kuartal III/2021 akan memberikan peluang untuk meningkatkan belanja infrastruktur, sehingga mendorong peningkatan investasi.
"Saya memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 akan mencapai 3,6 persen," ujarnya.