Bisnis.com, JAKARTA - PT Sang Hyang Seri telah mendistribusikan benih padi untuk 1 juta hektare di lebih dari 24 provinsi di Indonesia. Dari jumlah benih tersebut diperkirakan akan menghasilkan 3 juta ton beras atau 10 persen dari kebutuhan beras nasional.
Direktur Utama PT Pertani (Persero) Maryono mengatakan, hingga oktober 2021 perseroan telah memasok benih padi sebanyak 25.203 ton atau untuk kebutuhan luasan lahan sawah sebesar 1.008.135 hektare.
Pasokan benih padi disalurkan langsung ke para petani yang diajukan Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Perbenihan, Direktorat Serealia, Direktorat Perlindungan Tanaman dan Hortikultura serta Dinas Pertanian Daerah baik Provinsi, Kota dan Kabupaten melalui program e-Katalog Benih Padi dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
"Hingga Oktober 2021 ini kami memasok benih padi untuk lebih dari 1 juta hektare sawah ke lebih dari 24 provinsi. Jumlah tersebut dapat menghasilkan sekitar 3 juta ton beras atau 10 persen dari kebutuhan beras nasional yang sebesar 30 juta ton" ujarnya dalam keterangan pers, Sabtu (23/10/2021).
Seperti diketahui, Presiden Jokowi telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 98/2021 Tentang Penggabungan Perusahaan Perseroan PT Pertani ke dalam PT Sang Hyang Seri (Persero) yang telah ditandatangani pada 15 September 2021. PT Pertani (Persero) tetap menjalankan kegiatan operasionalnya baik pada bidang produksi maupun penjualan.
Maryono menjelaskan produksi benih padi yang dilakukan Pertani selama ini juga dilakukan melibatkan kelompok tani yang tentunya dapat mendukung kesejahteraan petani melalui program opkup atau serap gabah petani.
Baca Juga
Program tersebut dicanangkan melalui sinergi antar Kementerian baik Kementerian BUMN dan Kementerian Pertanian RI yang pada akhirnya terjadi peningkatan kesejahteraan petani.
Maryono optimistis setelah merger serta tergabung dalam holding pangan yang dipimpin PT RNI, perusahaan akan mendapatkan lebih banyak kepercayaan dari para konsumen mengingat penjualan benih PT Pertani sebelumnya cukup baik yang pada tahun 2020 di mana mengalami kenaikan dengan membukukan penjualan benih padi sekitar 31.000 ton.
Sebelumnya Menteri Erick Thohir mengatakan, transformasi pangan menjadi fokus utama pemerintah pada akhir tahun 2021 ini hingga tahun depan. Dia melihat persoalan pangan ini sendiri sangat kompleks, terlebih karena Indonesia sebagai negara agraris masih mencatatkan nilai impor yang cukup tinggi.
“Adanya Badan Pangan Nasional akan kita siapkan RNI sebagai fokus market, Bulog sebagai stabilisator, sehingga tidak tumpang tindih, inilah yang diharapkan menjadi transformasi pangan yang betul-betul terjadi dan untuk didukung semua pihak, termasuk Kementerian teknis maupun stakeholders lainnya," tambah Erick.