Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian BUMN telah memastikan Pelita Air tengah dipersiapkan menggantikan Garuda Indonesia jika maskapai flag carrier itu suatu saat pailit.
Masuknya Pelita Air ke pasar penerbangan berjadwal merupakan rencana alternatif jika negosiasi dan restrukturisasi yang dilakukan Garuda dengan puluhan lessor dan kreditur gagal mencapai kesepakatan.
Berita itu menjadi salah satu dari lima berita pilihan Bisnisindonesia.id. sepanjang Kamis (21/10/2021) selain kabar positif gegap gempita bisnis properti Asia Pasifik segera kembali termasuk di Indonesia meski di sisi lain ada kecemasan penulatan virus krisis utang developer raksasa China Evergrande yang pelepasan sahamnya ke Hopson tersendat.
Ada pula informasi mengenai Jasa Marga mengebut pelaksanaan konstruksi ruas terakhir jalan tol Manado–Bitung di Sulawesi Utara dan Dirut BCA Jahja Setiaatmadja bicara soal satpam dan misi ekspansi perusahaan di tengah paparan kinerjanya.
Selain itu, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik tersaji di meja redaksi Bisnisindonesia.id.
Berikut ini adalah intisari dari setiap berita pilihan:
1. Plus Minus Pelita Air Gantikan Garuda
Kementerian BUMN telah memastikan Pelita Air tengah dipersiapkan menggantikan Garuda Indonesia jika maskapai flag carrier itu suatu saat pailit.
Masuknya Pelita Air ke pasar penerbangan berjadwal merupakan rencana alternatif jika negosiasi dan restrukturisasi yang dilakukan Garuda dengan puluhan lessor dan kreditur gagal mencapai kesepakatan.
Tentu Pelita Air yang malang-melintang sebagai maskapai carter selama setengah abad mempunyai kekuatan dan kelemahan ketika harus terjun ke bisnis penerbangan niaga berjadwal.
Pemerhati penerbangan Alvin Lie menilai maskapai yang mayoritas sahamnya dimiliki Pertamina itu jauh lebih prima secara finansial ketimbang Garuda yang sedang dililit prahara keuangan.
2. Gegap Gempita Properti Asia Pasifik Segera Kembali
Asia Pasifik mampu bertahan dari pembatasan akibat pandemi Covid-19 pada kuartal III tahun ini momentumnya diperkirakan meningkat pada kuartal terakhir untuk membantu mengakhiri 2021 dengan catatan yang kuat.
Menurut konsultan properti Colliers International melalui laporan Asia Pacific Market Snapshot Q3 2021, pasar properti utama di kawasan itu bertahan dari putaran terakhir pembatasan Covid yang diperkenalkan sebagai tanggapan terhadap varian Delta.
3. Pelepasan Saham Evergrande ke Hopson Tersendat
Investor China Evergrande Group tetap tidak mengetahui kemajuan pengembang properti itu dalam menegosiasikan penjualan saham untuk memenuhi kewajiban utangnya yang menjulang.
Saham Evergrande ditangguhkan sejak 4 Oktober sambil menunggu pengumuman "transaksi besar" yang melibatkan unit manajemen propertinya dan salah satu developer besar negara itu, Hopson Development Holdings, media lokal melaporkan pada saat itu.
Kanrtor developer China evergrande di Hong Kong. – Reuters
4. Ada Masalah Lahan, Ruas Terakhir Tol Manado–Bitung Tetap Dikebut
PT Jasamarga Manado Bitung (JMB), kelompok usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk., mengebut pekerjaan pembangunan Jalan Tol Manado–Bitung Seksi 2B Ruas Simpang Susun (SS) Danowudu–Bitung sepanjang 13,5 km meski ada masalah lahan.
Ruas terakhir dari jalan tol pertama di Sulawesi Utara tersebut ditargetkan rampung pengerjaan kontruksinya pada November 2021 yang akan melengkapi tiga ruas yang telah beroperasi sejak September 2020.
5. Satpam dan Misi Ekspansi BCA
Dirut BCA Jahja Setiaatmadja bicara soal satpam dan misi ekspansi perusahaan di tengah paparan kinerjanya.
Menurutnya, satpam memiliki andil besar dalam menjaga kualitas layanan perbankan, termasuk teller, petugas layanan konsumen, dan petugas yang menjaga hubungan dengan konsumen.
BCA melaporkan penyaluran kredit baru naik 13,8 persen secara tahunan. Dari sisi pendanaan, dana giro dan tabungan (CASA) juga tumbuh 21 persen secara tahunan.
Selamat membaca!